Kawah Ijen Fokus Revalidasi, Pemkab Bondowoso Dorong Wisata Lain Lewat Promosi Digital

“Revalidasi itu kepentingan bersama, bukan hanya Bondowoso. Ada peran provinsi, ada juga pemerintah pusat. Jadi sekarang kita fokus bagaimana memenuhi persyaratan formal revalidasi Ijen terlebih dahulu. Urusan pasar dan pengembangan lainnya akan kita proses setelah revalidasi tuntas,” ujar Bupati Hamid, Sabtu (27/9/2025).

Sep 27, 2025 - 12:01
Sep 27, 2025 - 12:59
 0
Kawah Ijen Fokus Revalidasi, Pemkab Bondowoso Dorong Wisata Lain Lewat Promosi Digital
Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid

BONDOWOSOMeski Kawasan Wisata Kawah Ijen masih menjadi primadona pariwisata Bondowoso, sejumlah destinasi wisata lain di luar Ijen terpantau masih sepi pengunjung. Menanggapi hal ini, Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid, menegaskan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah proses revalidasi Kawah Ijen sebagai situs pariwisata bertaraf global.

Menurut Bupati, revalidasi bukan hanya kepentingan Kabupaten Bondowoso semata, melainkan juga menjadi tanggung jawab bersama bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan Kawah Ijen telah lama dikenal dunia dengan fenomena blue fire yang menjadi daya tarik unik dan hanya ada dua di dunia.

“Revalidasi itu kepentingan bersama, bukan hanya Bondowoso. Ada peran provinsi, ada juga pemerintah pusat. Jadi sekarang kita fokus bagaimana memenuhi persyaratan formal revalidasi Ijen terlebih dahulu. Urusan pasar dan pengembangan lainnya akan kita proses setelah revalidasi tuntas,” ujar Bupati Hamid, Sabtu (27/9/2025).

Bupati menegaskan, keberhasilan revalidasi akan memberikan dampak positif tidak hanya pada Kawah Ijen, tetapi juga pada destinasi wisata lain di sekitar Bondowoso. Dengan status yang lebih kuat di level internasional, ia yakin Bondowoso akan semakin dikenal dan dikunjungi wisatawan mancanegara.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, Mulyadi, mengatakan bahwa pihaknya tetap melakukan promosi untuk destinasi wisata di luar Kawah Ijen. Upaya promosi tersebut gencar dilakukan melalui media sosial dan berbagai platform digital agar masyarakat lebih mengenal keberagaman wisata Bondowoso.

Namun, ia mengakui bahwa sebagian besar wisata Bondowoso termasuk kategori wisata minat khusus, seperti pendakian gunung dan wisata alam. Hal ini berbeda dengan destinasi wisata massal yang bisa dikunjungi oleh semua kalangan.

“Mayoritas wisata kita itu memang minat khusus. Misalnya pendakian Gunung Raung, tentu tidak semua orang bisa melakukannya. Jadi ukuran keberhasilan wisata kita bukan dari banyaknya volume pengunjung, tapi dari minat khusus yang dimiliki oleh wisatawan,” jelas Mulyadi.

Menurutnya, strategi promosi wisata minat khusus memang berbeda. Pemerintah daerah menargetkan komunitas-komunitas tertentu, seperti pecinta alam, pendaki gunung, dan peneliti, agar bisa tertarik datang ke Bondowoso.

Meski demikian, ia menekankan bahwa Bondowoso tetap terbuka untuk mengembangkan wisata umum yang ramah bagi keluarga. Harapannya, dengan meningkatnya status Ijen sebagai destinasi global, wisata lain di Bondowoso juga akan ikut terangkat dan semakin ramai dikunjungi.

Dengan sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat, Bondowoso bertekad menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar ekonomi baru daerah.

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow