Kejhung Syi’iran dari Jember: Magisnya Tari Kolosal 500 Pelajar di Panggung MTQ XXXI Jawa Timur

Jember, Kabarrakyat.id

Sep 20, 2025 - 14:33
Sep 20, 2025 - 14:44
 0
Kejhung Syi’iran dari Jember: Magisnya Tari Kolosal 500 Pelajar di Panggung MTQ XXXI Jawa Timur
Penampilan tari kolosal Kejhung Syi'iran dalam penutupan MTQ XXXI tingkat Jawa Timur di Jember Sport Garden, Jumat (19/9/2025) malam.

KABAR RAKYAT, JEMBER - Cahaya keemasan menembus langit Jember malam itu. Di bawah sorot lampu yang menghampar bagaikan cahaya purnama, sayup-sayup terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an.

Suara yang menggema, bersahut-sahutan, mengiringi sebuah pertunjukan yang bukan sekadar tari, melainkan doa yang menjelma gerak.

Inilah Tarian Kolosal Kejhung Syi’iran, persembahan megah 500 pelajar dari SMP Negeri 1 Ambulu, SMP Negeri 2 Ambulu, SMP Negeri 1 dan 2 Jenggawah, serta SMP Negeri 1 Wuluhan.

Di bawah arahan penata tari Enis Kartika dengan asistensi Desi Rani Eka Putri, mereka menari bersama dalam satu harmoni yang menyatukan gerak, suara, dan jiwa.

Kejhung sendiri adalah nyanyian berbahasa Madura, khas masyarakat pesisir selatan Jember. Sedangkan syi’iran adalah bait-bait doa dan kalimat yang berpijak pada lantunan Al-Qur’an.

Ketika keduanya berpadu, lahirlah sebuah tari yang tak hanya indah dipandang mata, tetapi juga menggetarkan batin yang menyaksikannya.

Dentuman musik tradisional mengalun, menyerupai tabuhan calung dan gamelan. Ritme itu seakan memanggil jiwa penonton untuk larut, sementara para penari dengan kostum penuh warna bergerak serempak, membentuk gelombang seperti samudra yang digerakkan angin.

Dari puncak gunung, lembah, pantai, hingga lautan yang digambarkan dalam narasi panggung, Jember hadir sebagai miniatur Indonesia yang asri, beragam, dan penuh makna.

“Tarian ini adalah pengejawantahan cahaya Ilahi,” tutur suara narator yang mengiringi. “Pemberi petunjuk ketika kebingungan. Penerang saat kegelapan. Dan penyemangat di kala kelelahan.”

Kalimat itu menggema bersamaan dengan gerak penari yang menengadah, seakan meraih cahaya. Magis. Menggetarkan. Menyatukan antara doa, tradisi, dan harapan.

Lebih dari sekadar pertunjukan seni, tari kolosal ini menjadi simbol rasa syukur masyarakat Jember.

Syukur atas tanah yang subur, sejarah yang panjang, dan budaya yang tak pernah padam. Puncaknya, tarian Kejhung Syi’iran ditutup dengan gema doa: menuju Jember Baru, Jember Maju, Jawa Timur Gerbang Nusantara.

Sejenak, penonton terdiam. Lalu tepuk tangan membahana, menandai kagum sekaligus bangga. Sebab malam itu, di panggung MTQ XXXI tingkat Jawa Timur, Jember tak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga pusat cahaya yang mengalir dari ayat suci, musik tradisi, dan gerak tari anak negeri.(adr)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow