Penelitian Mengungkap Aroma Harum Mumi Mesir

Feb 17, 2025 - 14:08
Feb 17, 2025 - 14:01
 0
Penelitian Mengungkap Aroma Harum Mumi Mesir
Ilustrasi pixabay

KABAR RAKYAT - Penelitian terbaru yang melibatkan peneliti dari Universitas Ljubljana dan University College London mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa mumi Mesir, yang telah diawetkan selama ribuan tahun, memiliki aroma yang ternyata harum.

Berbeda dengan stereotip negatif yang sering dikaitkan dengan bau mumi, para peneliti menemukan bahwa deskripsi aroma mumi justru menyerupai ulasan anggur, dengan nuansa “beraroma kayu,” “pedas,” dan “manis.” Temuan ini membuka perspektif baru dalam studi arkeologi dan kimia, serta memberikan pemahaman mendalam mengenai proses mumifikasi yang dilakukan oleh bangsa Mesir kuno.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Chemical Society ini melibatkan analisis kimia canggih dan tim pencium manusia untuk mengidentifikasi aroma dari sembilan mumi berusia 5.000 tahun yang dipamerkan di museum-museum Mesir, Kairo.

Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam mengungkap teknik pengawetan dan penggunaan bahan alami seperti minyak, lilin, dan balsem yang juga berfungsi untuk menjaga kehormatan dan spiritualitas dalam tradisi pemakaman Mesir.

Metode Penelitian dan Analisis Kimia Aroma Mumi

Dalam studi ini, sampel usap diambil dari permukaan mumi tanpa merusak struktur asli jasad. Tim peneliti menggunakan instrumen spektrometri massa dan teknik kromatografi gas untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa organik yang bertanggung jawab atas aroma unik tersebut.

Hasil analisis menunjukkan adanya senyawa yang berasal dari getah pinus dan juniper, yang umum digunakan dalam proses pembalseman. Selain itu, partisipasi tim pencium manusia memberikan verifikasi sensorik yang menguatkan hasil analisis laboratorium, sehingga menghasilkan gambaran aroma yang kompleks dan menyenangkan.

Peran Tradisi Mumifikasi dalam Menciptakan Aroma yang Unik

Proses mumifikasi di Mesir kuno tidak hanya bertujuan untuk mengawetkan jasad, tetapi juga untuk memastikan bahwa roh almarhum tetap terjaga keasliannya di alam baka.

Penggunaan minyak, lilin, dan balsem memiliki peran ganda sebagai agen pengawet dan pemberi aroma. Bau harum yang dihasilkan diyakini mencerminkan kemurnian dan kedekatan dengan dunia dewa, berbeda dengan bau busuk yang identik dengan proses pembusukan. Temuan ini semakin menguatkan bahwa tradisi mumifikasi Mesir kuno memiliki dimensi estetika dan simbolis yang mendalam.

Penelitian ini tidak hanya membuka jendela baru dalam studi arkeologi, tetapi juga memberikan pemahaman bahwa warisan budaya Mesir kuno memiliki kekayaan yang tidak hanya terlihat dari struktur bangunannya, melainkan juga dari aspek sensorik yang selama ini tersembunyi.

Temuan aroma harum mumi ini diharapkan dapat memicu minat lebih lanjut untuk mengeksplorasi teknik pengawetan dan nilai budaya dalam konteks sejarah umat manusia.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow