Gas Elpiji 3 Kg Subsidi Mendadak Hilang di Pasaran, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Siti Mafrochatin Nimah Minta Pemkab Telusuri Penyebabnya.

Gas elpiji 3 Kg atau gas melon mendadak menjadi barang langka beberapa hari terakhir ini, Gas subsidi itu hilang dipasaran terutama di warung-warung kelontong di sekitar Banyuwangi kota

Aug 5, 2025 - 11:45
Aug 5, 2025 - 11:46
 0
Gas Elpiji 3 Kg Subsidi Mendadak Hilang di Pasaran, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Siti Mafrochatin Nimah Minta Pemkab Telusuri Penyebabnya.
Gas elpiji 3 kg subsidi mendadak hilang di pasaran sekitar Banyuwangi kota

KABAR RAKYAT, BANYUWANGI - Gas elpiji 3 Kg atau gas melon mendadak menjadi barang langka beberapa hari terakhir ini, Gas subsidi itu hilang dipasaran terutama di warung-warung kelontong di sekitar Banyuwangi kota.

Gas Elpiji 3 kg subsidi adalah kebutuhan pokok bagi rumah tangga berpenghasilan rendah dan pelaku usaha kecil. Mayoritas penggunanya adalah perempuan, terutama ibu rumah tangga yang mengandalkan Elpiji untuk memasak sehari-hari.

Ketika terjadi keterlambatan distribusi, perempuan terpaksa menghabiskan waktu lebih lama mencari gas, bahkan harus beralih ke alternatif yang lebih mahal atau berbahaya, seperti kayu bakar atau minyak tanah.

Salah satu warga bernama Imron (38) mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, ia mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg di toko disekitar rumahnya. Dirinya harus berkeliling jauh dari rumahnya untuk mencari  toko yang masih menyediakan stok gas elpiji, namun usahanya tidak membuahkan hasil, semua toko yang biasa menjual gas di wilayah kelurahan Penataban habis.

"Golek gas angel muter muter seng ono, dikonkon adang paran kesok Iki," keluhnya dengan bahasa setempat pada Selasa (5/8/2025).

Hal senada juga dialami oleh Saiful (50), penjual kopi dan minuman di Jalan Indra Giri, Kelurahan Penatahan, Banyuwangi. Menurutnya, mencari gas LPG 3 kg saat ini memerlukan usaha ekstra karena toko di sekitar rumahnya sudah kehabisan stok. "Terpaksa saya hanya jualan es saja, kopi atau teh panas libur dulu," ungkapnya.

Sejumlah pedagang sosis dan gorengan juga mengeluhkan hal yang sama yakni kesulitan mendapatkan gas LPG, terutama ukuran 3 kg yang bersubsidi. Mereka kesulitan mendapatkan pasokan, baik di pangkalan maupun dari pengecer padahal gas merupakan kebutuhan pokok untuk memasak,

"gimana ini terus, Bakaran sosis dan seblak saya gak mateng mateng pak," ungkap Diana, penjual sosis di Kecamatan Giri.

Menanggapi persoalan ini, Wakil ketua DPRD Banyuwangi Hj. Siti Mafrochatin Ni'mah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi harus hadir dan turun langsung mendengarkan keluhan dari masyarakat dibawah. Politisi PKB ini meminta pemerintah segera melakukan penelusuran untuk mengetahui penyebab permasalahan tersebut.

"Pemerintah harus hadir jangan sibuk urusi lomba seremonial tapi rakyatnya sengsara, kepekaan sosialnya dimana," ungkapnya.

Hj. Siti Mafrochatin Ni'mah menambahkan saat ini rakyat butuh diperhatikan kesejahteraannya, kelangkaan gas elpiji 3 kg merupakan masalah kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor, untuk itu DPRD meminta pihak terkait perlu melakukan evaluasi dan perbaikan sistem distribusi, serta memastikan kuota subsidi yang disalurkan tepat sasaran untuk mengatasi masalah ini,***

 

 

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

HARYADI Banyuwangi