Bondowoso Dorong Pemanfaatan AI untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan
Penelitian terkait pemanfaatan AI telah dilakukan cukup lama, namun sosialisasi baru bisa dilaksanakan sekarang. Program ini mencakup kegiatan coding dan pembekalan, baik secara daring maupun tatap muka.

BONDOWOSO– Pemerintah Kabupaten Bondowoso mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kementerian Pendidikan yang melibatkan guru, kepala sekolah, dan berbagai pihak terkait.
Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Haeriyah Yuliati, menyampaikan bahwa pembekalan ini penting agar guru lebih siap menghadapi perkembangan teknologi.
“Kegiatan ini sangat bagus untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan guru dalam pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan. Bagaimana siswa bisa memahami kecerdasan buatan jika gurunya tidak dibekali lebih dulu?,” ujarnya, Kamis (31/7/2025).
Menurutnya, penelitian terkait pemanfaatan AI telah dilakukan cukup lama, namun sosialisasi baru bisa dilaksanakan sekarang. Program ini mencakup kegiatan coding dan pembekalan, baik secara daring maupun tatap muka.
“Muaranya adalah peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Bondowoso dengan memanfaatkan kecerdasan buatan,” tegas Haeriyah.
Sementara itu, Bupati Bondowoso, KH. Abdul Hamid Wahid menilai pemanfaatan AI adalah langkah nyata menuju revolusi industri 4.0.
“Revolusi industri 4.0 sudah hadir nyata dalam kehidupan kita, termasuk kecerdasan buatan. Ini adalah kenyataan yang harus kita hadapi, sama seperti saat pandemi Covid-19 dulu, kita belajar beradaptasi dengan sistem online,” ujarnya.
Bupati Hamid berharap kegiatan yang didukung oleh Universitas Negeri Malang (UM) ini dapat mempercepat transformasi masyarakat menuju era digital.
“Kami menyambut baik dan berharap ada percepatan transformasi agar masyarakat bisa memposisikan diri di dunia 4.0,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Dosen Universitas Negeri Malang sekaligus Kepala Pusat Media, Sumber Belajar, dan Pendidikan Jarak Jauh, Assoc. Prof. Dr. Juharyanto, MM, M.Pd., menjelaskan pentingnya transformasi digital di sektor pendidikan.
“Guru, termasuk kepala sekolah, harus mampu bertransformasi secara digital untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Jangan sampai murid lebih pintar dari gurunya, atau masyarakat lebih maju dari sekolah,” tegasnya.
Menurut Juharyanto, AI maupun bentuk transformasi lain dapat berdampak negatif jika tidak diiringi pendampingan yang tepat.
“Semua transformasi bisa berdampak negatif ketika tidak ada pendampingan. Anak tidak boleh dibiarkan belajar sendiri tanpa arahan karena bisa kehilangan arah. Maka harus ada pembekalan agar perubahan membawa dampak positif,” pungkasnya.
What's Your Reaction?






