Produksi Kopi Capai 11.700 Ton pada 2024, DPRD Minta Pemkab Jember Bangun Branding ‘Kopi Raung’ dan ‘Kopi Argopuro’
KABAR RAKYAT, JEMBER - Produksi kopi di Kabupaten Jember terus meningkat dalam tiga tahun terakhir, namun belum diimbangi dengan penguatan identitas produk.
Anggota DPRD Jember dari Fraksi Gerindra Hanan Kukuh Ratmono mendesak pemerintah daerah segera membangun branding kopi lokal agar memiliki daya saing di pasar nasional dan internasional.
Hanan menilai, meski produksi kopi Jember pada 2024 mencapai 11.700 ton dan diperkirakan naik hingga 15.000 ton pada 2025, hasilnya belum sepenuhnya dinikmati petani karena lemahnya branding dan panjangnya rantai distribusi.
“Kopi Jember lebih dikenal sebagai kopi Dampit, padahal sebagian besar produksinya berasal dari Jember,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).
Dia mendorong Pemkab Jember menciptakan identitas khas melalui branding daerah, seperti Kopi Raung dan Kopi Argopuro, mengingat kedua kawasan pegunungan itu menjadi sentra penghasil kopi unggulan di Jember.
Menurutnya, langkah ini penting agar kopi Jember tidak hanya menjadi komoditas, tetapi juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Selain branding, Hanan juga menyoroti panjangnya rantai distribusi yang menyebabkan harga kopi di tingkat petani jauh lebih rendah dibanding di pabrikan.
Dia mendorong pemerintah menjembatani kehadiran investor dan pabrik pengolahan kopi di Jember agar distribusi lebih efisien dan harga di tingkat petani lebih stabil.
“Dengan memperpendek rantai distribusi dan membangun branding sendiri, kopi Jember bisa dikenal luas sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” tegasnya.(adr)
What's Your Reaction?