Remaja Bondowoso Kompak Bersihkan Sungai di World Rivers Day 2025
Alaika menambahkan, mikroplastik yang tercecer akan terfragmentasi menjadi partikel kecil, masuk ke rantai makanan, lalu terserap tubuh manusia. Dampaknya bisa mengganggu sistem hormonal, memicu kanker, hingga menyebabkan diabetes.

KABAR RAKYAT, BONDOWOSO – Peringatan World Rivers Day (WRD) atau Hari Sungai Sedunia 2025 di Bondowoso disambut dengan penuh semangat oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. Acara yang dipusatkan di Sungai Selokambang ini digelar Minggu (28/9/2025) dengan melibatkan masyarakat, pelajar, komunitas pecinta lingkungan, Pemerintah, serta Yayasan Ecoton.
Kegiatan yang diinisiasi oleh komunitas Sarkaspace ini berhasil menarik antusiasme besar. Sedikitnya 40 orang tercatat menjadi panitia pelaksana, sementara 150 remaja ikut terjun langsung membersihkan sungai.
Founder Sarkaspace, Ahmad Quraisy, menjelaskan bahwa momentum ini menjadi salah satu cara mengajak masyarakat peduli terhadap kondisi sungai.
“Hari ini adalah World Rivers Day yang memang diperingati setiap minggu keempat bulan September. Kami di Sarkaspace berinisiatif membuat kegiatan dengan melibatkan panitia terbuka. Antusiasnya luar biasa, yang mendaftar sebagai panitia mencapai 40 orang, sementara peserta hampir 150 orang. Bahkan kami terpaksa membatasi pendaftaran agar bisa terkelola dengan baik,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Uyes itu menambahkan, Sungai Selokambang dipilih karena alirannya menuju Sungai Sampean Baru dan lokasinya berdekatan dengan gudang komunitas.
“Semua sampah yang terkumpul dapat langsung dikelola oleh teman-teman Sarkaspace. Jadi ada kesinambungan dari kegiatan ini,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Kampanye Ecoton, Alaika Rahmatullah, menyoroti bahaya serius dari pencemaran plastik. Menurutnya, penelitian Ecoton menemukan bahwa 50 persen darah manusia sudah terkontaminasi mikroplastik.
“Jenis yang paling banyak adalah PET, berasal dari botol air minum kemasan. Saat kemasan itu terguncang atau terpapar panas, partikel plastiknya terlepas, larut dalam air, lalu masuk ke tubuh manusia,” ungkapnya.
Alaika menambahkan, mikroplastik yang tercecer akan terfragmentasi menjadi partikel kecil, masuk ke rantai makanan, lalu terserap tubuh manusia. Dampaknya bisa mengganggu sistem hormonal, memicu kanker, hingga menyebabkan diabetes.
“Itulah sebabnya penyakit kronis seperti kanker dan diabetes semakin meningkat. Mikroplastik adalah ancaman nyata bagi kesehatan kita semua,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajad, turut hadir mendukung kegiatan ini. Ia mengapresiasi langkah nyata komunitas dan berharap kesadaran menjaga sungai bisa meluas ke masyarakat luas. “Teman-teman dari Sarkaspace, bahkan ada yang jauh-jauh datang dari Gresik, Ecoton, hadir demi lingkungan. Harapan kami, kesadaran ini bisa ditularkan ke kelompok masyarakat lain, sehingga kebiasaan membuang sampah ke sungai bisa dihentikan,” katanya.
Sinung mengakui bahwa meskipun sudah ada Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah dan Peraturan Bupati (Perbup) mengenai pembatasan penggunaan plastik, implementasinya masih lemah.
“PR kita bersama adalah penegakan. Jangan hanya berhenti di aturan. Harus ada sanksi tegas bagi pelanggar, termasuk mereka yang meracuni sungai untuk mencari ikan. Ini merusak lingkungan dan tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.
Suasana kegiatan semakin meriah dengan semangat para remaja. Salah satunya, Vidzha (17), siswi SMAN 1 Bondowoso, mengaku mendapatkan pengalaman berharga.
“Seru sekali, saya dapat banyak teman baru dan termotivasi untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ikut aksi ini membuat saya lebih berkomitmen menjaga lingkungan,” ujarnya.
Peringatan World Rivers Day 2025 di Bondowoso menjadi bukti nyata kolaborasi lintas komunitas, pemerintah, pelajar, dan masyarakat. Lebih dari sekadar aksi bersih sungai, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa sungai adalah sumber kehidupan yang harus dijaga bersama, demi masa depan yang sehat dan berkelanjutan.
What's Your Reaction?






