Demi Kemanusiaan, Operasi Tim SAR Gabungan Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Diperpanjang

Demi kemanusiaan, waktu operasi Tim SAR Gabungan diperpanjang selama tiga hari sebagai upaya keras mencari korban yang belum ditemukan, sekaligus mendeteksi keberadaan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali

Jul 9, 2025 - 08:41
Jul 9, 2025 - 08:41
 0  21
Demi Kemanusiaan, Operasi Tim SAR Gabungan Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Diperpanjang
Operasi Tim SAR Gabungan tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali diperpanjang

KABAR RAKYAT - Demi kemanusiaan, waktu operasi Tim SAR Gabungan diperpanjang selama tiga hari sebagai  upaya keras mencari korban yang belum ditemukan, sekaligus mendeteksi keberadaan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Hingga hari ketujuh pencarian, korban yang telah teridentifikasi sebanyak 40 orang. 30 diantaranya dievakuasi dalam keadaan selamat dan 10 korban lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Tim SAR Gabungan masih berupaya melakukan pencarian terhadap 25 orang lainnya yang masih belum ditemukan. Sebanyak 1.022 personel gabungan dan 44 alut dikerahkan dalam operasi ini.

Karenanya Tim SAR Gabungan memperpanjang operasi pencarian terhadap para korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/07) lalu.

"Atas dasar kemanusiaan, operasi pencarian diperpanjang hingga tiga hari kedepan, mengingat masih adanya korban yang perlu kita evakuasi," ujar Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI, Ribut Eko Suyatno, Selasa (8/07/2025).

Masa perpanjangan ini akan dimanfaatkan oleh Tim SAR Gabungan untuk mencari korban yang belum ditemukan, serta mendeteksi keberadaan KMP Tunu Pratama Jaya.

Pentahapan pendeteksian objek bawah di bawah laut yang diduga bangkai kapal menggunakan magnetometer, multibeam echosounder, side scan sonar, dan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk lebih bisa meyakinkan.

"Untuk pencarian yang dilakukan kapal-kapal di permukaan ke arah selatan, untuk sementara belum membuahkan hasil.

Sementara pendeteksian bawah air yang dilakukan oleh KRI Pulau Fanildo dan Tim Hidrografi mendeteksi beberapa titik referensi yang diduga kapal," ungkapnya.

Danguspurla Koarmada II Laksamana Pertama TNI, Endra Hartono menambahkan, berdasarkan hasil penelusuran menggunakan side scan sonar, terdapat tujuh titik referensi pendeteksian yang diduga bangkai kapal.

"Ada tujuh titik referensi pendeteksian. Dan hari ini kita fokus di tiga titik, karena hasil scanning menunjukkan adanya logam di lokasi-lokasi tersebut," terangnya.

Namun setelah dilakukan penelusuran lebih mendalam menggunakan side scan sonar, lokasi objek yang diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya berada sekitar 30 meter dari kabel bawah laut yang ada di Selat Bali.

"Untuk hasil tiga dimensi gambaran di bawah air masih dalam proses oleh tim Hidrografi," imbuhnya.***

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

HARYADI Banyuwangi