Dialog Damai Redam Ketegangan di Ijen, Kapolsek Dipastikan Tidak Disandera
Polres Bondowoso menegaskan bahwa tidak benar terjadi penyanderaan terhadap Kapolsek Sempol, Iptu Suherdi, dalam kericuhan yang sempat viral pada Senin (17/11/2025).
KABAR RAKYAT, BONDOWOSO – Polres Bondowoso menegaskan bahwa tidak benar terjadi penyanderaan terhadap Kapolsek Sempol, Iptu Suherdi, dalam kericuhan yang sempat viral pada Senin (17/11/2025).
Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menyampaikan bahwa Kapolsek hanya diajak warga Kaligedang untuk berdialog, dan kini telah kembali bertugas seperti biasa.
AKBP Harto Agung menegaskan bahwa situasi di Desa Kaligedang sudah pulih sepenuhnya. Ia menyebut, warga dan pihak keluarga kini telah memahami duduk perkara, dan Kapolsek tidak mengalami tindakan yang membahayakan selama berada di desa tersebut.
“Kapolsek sudah kembali bersama kami. Kondisinya baik-baik saja, tidak ada hal yang tidak menyenangkan. Bahkan warga menilai beliau figur yang dekat dan mengayomi,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Kapolres menjelaskan, insiden keramaian di Mapolsek terjadi sebagai respons warga atas upaya paksa polisi terhadap salah satu terduga kasus sebelumnya. Namun, ia memastikan bahwa gejolak massa telah mereda dan tidak ada lagi indikasi aksi anarkis.
Untuk menjaga situasi tetap stabil, Polres bersama Kodim 0822 berkomitmen meningkatkan pengamanan di Kecamatan Sempol. Menurut Harto Agung, koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan, termasuk DPR RI dan Bupati Bondowoso, untuk menyusun langkah solutif jangka panjang.
“Ini persoalan yang akarnya sudah berlangsung sejak 2006. Kami optimis Bondowoso tetap kondusif. Bersama TNI, kami turun langsung ke lapangan memastikan keamanan warga,” tegas Kapolres.
Sementara itu, Dandim 0822, Letkol Arh Achmad Yani, menambahkan bahwa TNI siap mendukung langkah Polri dalam menjaga stabilitas wilayah. Ia menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tindakan hukum harus dihormati, dan aksi-aksi yang melanggar aturan tidak dapat dibenarkan.
“Kami akan terus memberi masukan dan meluruskan tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab, agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujarnya.
Kasi Humas Polres Bondowoso, Iptu Bobby Dwi Siswanto, juga menegaskan bahwa Kapolsek Ijen sejatinya bukan disandera, melainkan dijemput warga untuk berdialog menyikapi penangkapan seorang warga yang masuk daftar terduga perusakan kebun kopi PTPN I.
“Kapolsek Ijen bukan disandera. Warga mengajak berdialog ke Desa Kaligedang. Kondisinya baik dan aman,” jelas Bobby.
Sejumlah personel kepolisian dikerahkan untuk menjaga stabilitas. Namun setelah kondisi dinyatakan kondusif, pasukan secara bertahap ditarik kembali ke Mapolsek Ijen.
Sebelumnya, video amatir yang beredar luas memperlihatkan massa memenuhi halaman Mapolsek Sempol. Dalam rekaman lain, terlihat sosok yang diduga Kapolsek Suherdi ditarik keluar oleh warga, diiringi aksi menurunkan bendera Merah Putih dan keberadaan sejumlah warga yang membawa celurit. Visual ini memicu persepsi bahwa terjadi penyanderaan.
Namun, klarifikasi resmi Polres Bondowoso memastikan bahwa peristiwa tersebut merupakan bagian dari proses warga mengajak Kapolsek berdialog, bukan penahanan paksa.
Dengan situasi yang kini kembali aman dan terkendali, aparat gabungan menyatakan akan terus melakukan pendekatan persuasif dan pengamanan terukur demi memastikan keamanan masyarakat Sempol tetap terjaga.
What's Your Reaction?