Edukasi Makan Sehat Berhasil, Siswa SDN Kejayan 1 Kini Gemar Sayur Berkat Program MBG
Untuk mendukung perubahan tersebut, guru-guru aktif memberikan edukasi di kelas. Bahkan, aktivitas makan bersama kerap dijadikan momen belajar kebiasaan baik.
KABAR RAKYAT, BONDOWOSO– Dampak positif Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kejayan 1, Kecamatan Pujer, kembali terlihat jelas.
Selain meningkatkan semangat belajar dan kebiasaan sarapan sehat, program ini juga mampu mengubah pola makan siswa, terutama dalam konsumsi sayuran.
Kepala Sekolah SDN Kejayan 1, Nanik Suryani, mengungkapkan bahwa edukasi tentang makanan sehat terus dilakukan oleh para guru sejak awal program berjalan.
Menurutnya, perubahan perilaku makan siswa, khususnya terkait sayuran, merupakan salah satu capaian penting.
“Awal-awal, anak-anak kalau diberi sayur itu tidak mau, terutama siswa kelas rendah. Tapi Alhamdulillah, sejak ada MBG ini anak-anak jadi suka makan sayur,” ujar Nanik, Jum'at (14/11/2025).
Ia menceritakan bahwa di bulan-bulan awal program, setiap ompreng makanan yang dikembalikan ke kantor selalu menyisakan sayuran. Namun kini, kondisi itu berubah drastis. “Sudah beberapa lama ini, mereka mau makan sayur. Hampir tidak ada sisa lagi,” tambahnya.
Untuk mendukung perubahan tersebut, guru-guru aktif memberikan edukasi di kelas. Bahkan, aktivitas makan bersama kerap dijadikan momen belajar kebiasaan baik.
“Kadang kami makan MBG di kelas, kadang juga makan bersama di halaman. Kami hamparkan alas, lalu semua siswa—sebanyak 453 anak—berkumpul makan bersama,” jelasnya.
Kebersamaan ini, lanjut Nanik, memberi dampak sosial yang baik. Siswa yang awalnya tidak suka sayur terdorong untuk mencoba karena melihat teman-temannya lahap makan sayur.
Tradisi saling mencicipi makanan juga membuat suasana makan lebih menyenangkan.
“Anak-anak itu suka icip-icip makanan temannya. Dari situ mereka jadi terbiasa dan akhirnya suka dengan sayur,” katanya.
Terkadang ada juga siswa yang belum menghabiskan makanannya. Biasanya hal itu terjadi karena siswa sudah sarapan dari rumah. Dalam kondisi tersebut, makanan MBG tidak pernah terbuang sia-sia.
“Kalau ada yang tidak habis, biasanya nasi MBG itu dibawa pulang. Mereka sudah siapkan tempat makan lain untuk membawa sisanya,” terang Nanik.
Dengan berbagai perkembangan positif ini, SDN Kejayan 1 menilai bahwa program MBG bukan sekadar menyediakan makanan gratis, tetapi juga membentuk pola hidup sehat, menanamkan disiplin makan, dan memperkuat interaksi sosial antar siswa. Pihak sekolah berharap pembiasaan sehat ini dapat terus bertahan hingga luar lingkungan sekolah.
What's Your Reaction?