Fawait dan Syair Syaikh Burhanuddin Menggema di Hati Wali Murid Sekolah Rakyat Jember

KABAR RAKYAT, JEMBER - Di aula berukuran sekitar 20×10 meter itu, 95 siswa berseragam pramuka dari jenjang SD hingga SMP duduk rapi di barisan depan. Mereka tengah menunggu Sekolah Rakyat Integrasi 6 Jember dibuka.
Di belakang mereka, para orang tua duduk berdekatan, sesekali menatap putra-putrinya yang sedang merajut mimpi.
Riuh rendah obrolan mengisi ruangan, namun riuh itu lebih seperti denting kebahagiaan yang mengudara menuju langit dan tumbuh di bumi.
Ketika Bupati Jember Muhammad Fawait memberi sambutan dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Integrasi, riuh itu perlahan mereda. Sesekali keriuhan itu memang terdengar.
Tetapi, saat Fawait mengutip syair dari kitab Ta’lim Muta’allim karangan Syaikh Burhanuddin, keriuhan itu terhenti sejenak.
"Anaknya raja, anaknya orang kaya, anaknya orang berpangkat, bisa tidak jadi apa-apa kalau anaknya tidak mempunyai ilmu," ungkapnya lantang, Jumat (15/8/2025).
Nadanya memang nyaring, tetapi kata-kata yang diungkapkan memang tidak biasa. Kata-kata itu makin menggelegar ketika dia bersumpah atas nama Tuhan, bahwa mereka yang dari kelas menengah ke bawah tetap punya hak memanen mimpi yang mulia.
“Tapi sebaliknya, enggak apa-apa anaknya orang tidak mampu, wallahi (demi tuhan) enggak apa-apa. Bisa jadi ulama, bisa jadi pejabat, bisa jadi orang sukses, kuncinya adalah anaknya harus mempunyai ilmu,” lanjutnya.
Kalimat sumpah itu menggema. Nada suaranya melengking. "Anak-anak orang biasa-biasa saja bisa jadi tentara, bisa jadi polisi, bisa punya bintang, bisa jadi jenderal. Kenapa? Karena mereka mempunyai ilmu," ujarnya meyakinkan sekali lagi.
Beberapa wali murid tampak mengangguk-angguk pelan, seperti mengiyakan kalimat yang terasa begitu dekat dengan hidup mereka.
Tepuk tangan pun pecah, tidak terburu-buru, tapi memanjang dan penuh rasa syukur dan harapan.
Di tengah sambutan, Fawait sempat bertanya mimpi-mimpi murid. Sebagian murid menjawab ingin jadi dokter, polisi, dan tentara.
Saat bertanya, Fawait, untuk kesekian kalinya, kembali menanamkan keyakinan di lubuk hati wali murid dan siswa. Dia kutip QS. Yasin : 82 yang artinya "Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' Maka, jadilah (sesuatu) itu".
"Mudah-mudahan semua yang di sini di depan (para murid), mudah-mudahan Allah kabulkan (doa) kita," tuturnya.
Fawait menatap hadirin satu per satu, seolah ingin memastikan bahwa pesan itu tertancap dalam hati.
Baginya, pendidikan adalah satu-satunya jalan agar anak-anak dari keluarga biasa bisa berdiri sejajar, bahkan melampaui, mereka yang lahir dari garis keturunan istimewa.
"Bapak Ibu semuanya tidak ada jalan yang paling efektif untuk menyelesaikan kemiskinan, kecuali lewat jalur pendidikan," tegasnya. (Den)
What's Your Reaction?






