Founder Santri Trainers Situbondo Ajak Mahasiswa Tetap Bijak di Tengah Gelombang Aksi

Gelombang unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah menarik perhatian publik. Di tengah riuhnya demonstrasi, Founder Komunitas Santri Trainers, Muhammad Rizal, menyerukan agar mahasiswa tetap fokus pada tujuan perjuangan dan tidak terjebak provokasi yang bisa memecah belah persatuan

Sep 2, 2025 - 16:46
Sep 2, 2025 - 16:50
 0
Founder Santri Trainers Situbondo Ajak Mahasiswa Tetap Bijak di Tengah Gelombang Aksi
Suara rakyat jangan sampai disusupi provokasi. Bijak, fokus, dan tetap bersatu!

SITUBONDO– Gelombang unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah menarik perhatian publik. Di tengah riuhnya demonstrasi, Founder Komunitas Santri Trainers, Muhammad Rizal, menyerukan agar mahasiswa tetap fokus pada tujuan perjuangan dan tidak terjebak provokasi yang bisa memecah belah persatuan.

Gelombang aksi protes terhadap berbagai kebijakan pemerintah belakangan ini semakin meluas. Muhammad Rizal menekankan, perjuangan rakyat sejatinya ditujukan untuk melawan kebijakan yang dinilai merugikan, bukan berubah menjadi konflik horizontal, apalagi bernuansa rasial.

“Jangan sampai unjuk rasa mudah disusupi. Mohon agar tidak mudah tersulut emosi akibat provokasi orang-orang tidak bertanggung jawab. Gunakan logika dan lindungi satu sama lain,” ujar Rizal dalam pesannya kepada mahasiswa, Selasa (2/9/2025).

Rizal juga menyinggung sikap pejabat dan wakil rakyat yang dinilai lamban dalam merespons situasi. Ia bahkan menanggapi kabar sejumlah anggota dewan yang disebut-sebut bepergian ke luar negeri di tengah panasnya kondisi.

“Saya anggap itu rumor belaka. Saya rasa Anda tidak mungkin seburuk itu. Hadapi. Buktikan bahwa Anda memang mewakili kami,” tegas Rizal.

Pria yang akrab disapa Rizal itu memberi pesan khusus kepada mahasiswa yang menjadi motor gerakan. Menurutnya, mahasiswa perlu menjaga kendali diri, mengedepankan kepentingan publik, serta berhati-hati terhadap isu-isu liar yang beredar di media sosial.

“Saya berharap teman-teman mahasiswa tetap mengontrol emosi agar perjuangan tetap berada di jalurnya. Banyak isu dimainkan buzzer yang justru bisa memecah persatuan bangsa. Karena itu, mahasiswa dan masyarakat luas harus bijak, tidak mudah terprovokasi, serta mampu menyaring informasi agar tidak terjebak hoaks,” katanya.

Rizal menambahkan, aksi unjuk rasa diperkirakan masih akan berlanjut hingga pemerintah maupun wakil rakyat memberikan respons konkret. Publik kini menunggu langkah nyata berupa kehadiran pejabat untuk berdialog dan menunjukkan komitmen terhadap aspirasi rakyat.

Menurutnya, mahasiswa harus konsisten mengusung isu strategis yang berpihak pada rakyat. Beberapa di antaranya terkait kebijakan ekonomi dan perburuhan.

Ia menegaskan, aksi mahasiswa harus menolak sikap anarkis dan fokus pada tuntutan substantif, seperti:

·         Pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memperkuat pemberantasan korupsi.

·         Penghentian PHK massal dan pembentukan Satgas PHK untuk melindungi pekerja.

·         Reformasi pajak perburuhan, termasuk menaikkan PTKP menjadi Rp 7,5 juta per bulan, menghapus pajak THR, pesangon, JHT, dan diskriminasi pajak terhadap pekerja perempuan menikah.

·         Pengesahan RUU Ketenagakerjaan baru tanpa Omnibus Law, sesuai putusan MK.

·         Penghapusan sistem outsourcing serta penolakan upah murah.

·         Revisi RUU Pemilu untuk mendesain sistem pemilu 2029 yang lebih adil dan transparan.

·         Pemangkasan tunjangan mewah DPR yang dinilai berlebihan di tengah kondisi rakyat yang sulit.

“Mahasiswa harus konsisten dengan isu-isu strategis ini. Jangan sampai aksi hanya jadi euforia, tapi harus menghasilkan perubahan nyata untuk kepentingan rakyat,” pungkas Rizal.

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow