Pemkab Jember Penuhi Hak Kesehatan Disabilitas, 42 Warga Terdaftar Penerima Kaki dan Tangan Palsu

Akses layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas di Jember terus diperluas. Melalui program Gus'e Peduli Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Jember menyiapkan bantuan kaki dan tangan palsu untuk 42 warga. Proses distribusi dilakukan secara bertahap sesuai hasil pengukuran.

Sep 6, 2025 - 13:07
Sep 6, 2025 - 14:04
 0
Pemkab Jember Penuhi Hak Kesehatan Disabilitas, 42 Warga Terdaftar Penerima Kaki dan Tangan Palsu
Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Akhmad Helmi Luqman (dua dari kiri) merangkul salah satu warga penerima kaki palsu di RSD dr. Soebandi Jember, Jumat (5/9/2025).

KABAR RAKYAT, JEMBER - Akses layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas di Jember terus diperluas. Melalui program Gus'e Peduli Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Jember menyiapkan bantuan kaki dan tangan palsu untuk 42 warga. Proses distribusi dilakukan secara bertahap sesuai hasil pengukuran.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Akhmad Helmi Luqman menjelaskan pemberian alat bantu disabilitas ini merupakan hasil kolaborasi dengan sejumlah pihak. 

Helmi melanjutkan, Kementerian Sosial RI memfasilitasi penyediaan kaki dan tangan palsu lewat Mahatmiya Bali, sedangkan operasi bibir sumbing menggandeng NGO Smile Train

“Sepuluh penerima sudah mendapatkan kaki dan tangan palsu. Sisanya masih menunggu proses pengukuran karena setiap produk disesuaikan dengan kondisi tubuh penerima,” ungkap Helmi, Jumat (5/9/2025).

Layanan ini, kata Helmi, juga mencakup perawatan berkala, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan penyesuaian ukuran seiring pertumbuhan. 

Dia mengimbau masyarakat untuk mendaftar melalui Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, atau RS dr. Subandi Jember. “Kami mengumpulkan data penerima bersama puskesmas dan pekerja sosial agar lebih terintegrasi,” ujarnya.

Selain itu, program ini sekaligus memperkuat posisi RS dr. Subandi sebagai rumah sakit rujukan di kawasan Tapal Kuda. “Kami ingin menunjukkan bahwa operasi plastik seperti bibir sumbing bisa ditangani di sini, bukan hanya untuk warga Jember tapi juga daerah sekitar,” kata Helmi.

Untuk pembiayaan, lamjut Helmi, sebagian besar ditanggung Kementerian Sosial, sementara pasien tetap bisa menggunakan BPJS Kesehatan sesuai prosedur.

Direktur RSD dr. Soebandi, dr. I Nyoman Semita menambahkan ada sepuluh pasien bibir sumbing yang dijadwalkan operasi dalam rangkaian kegiatan ini. 

Namun, hanya lima yang siap menjalani tindakan. “Jika operasi lancar, pasien bisa pulang Minggu setelah kontrol, lalu kembali pekan depan untuk melepas jahitan,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi lanjutan dari sejumlah program kesehatan yang pernah digelar Pemkab Jember, seperti operasi katarak, sunatan massal, hingga pelayanan KB.(adr)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow