PKB Bondowoso Dorong Penguatan Pendidikan Sejarah dan Nilai Perjuangan untuk Kader Muda NU
KABAR RAKYAT, BONDOWOSO – Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada tiga tokoh asal Jawa Timur menjadi momentum bagi DPC PKB Bondowoso untuk memperkuat pendidikan sejarah, nilai perjuangan, dan karakter kebangsaan di kalangan kader muda NU.
Dalam acara tasyakuran yang digelar di kantor DPC PKB Bondowoso, Ketua DPC PKB, H. Ahmad Dhafir, menegaskan bahwa penguatan literasi sejarah dan nilai perjuangan merupakan bagian penting dari proses kaderisasi partai dan Nahdlatul Ulama. Ia menyebut, generasi muda perlu dikenalkan secara lebih mendalam pada figur-figur besar yang telah memberi kontribusi fundamental bagi bangsa.
“Keteladanan Gus Dur, Syekhona Kholil Bangkalan, dan Marsinah adalah sumber nilai yang harus dijadikan pedoman kader muda. Mereka bukan hanya tokoh sejarah, tapi representasi perjuangan moral bangsa,” jelasnya, Jumat (14/11/2025).
Dhafir menekankan bahwa Gus Dur merupakan figur kunci dalam membangun demokrasi dan keadilan di Indonesia. Sementara Syekhona Kholil dinilai sebagai tokoh yang melahirkan generasi ulama besar yang kemudian berperan dalam pembentukan karakter kebangsaan.
Tak hanya tokoh ulama, Dhafir juga menyoroti pentingnya memahami perjuangan Marsinah sebagai simbol keberanian perempuan dalam memperjuangkan hak buruh. Menurutnya, anak muda saat ini harus mengetahui bahwa perjuangan sosial tidak hanya dilakukan oleh tokoh laki-laki, namun juga oleh perempuan yang gigih melawan ketidakadilan.
“Memahami perjuangan para tokoh ini bukan sekadar mengenang, tapi menginternalisasi nilai-nilai keberanian dan integritas yang mereka wariskan,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa DPC PKB Bondowoso ingin menjadikan momen penganugerahan gelar pahlawan nasional ini sebagai pintu masuk untuk memperkuat kurikulum kaderisasi, khususnya yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa dan tradisi pesantren.
Dhafir berharap tasyakuran ini menjadi ruang edukasi sehingga kader muda NU dan PKB tidak hanya merayakan simbol, tetapi mampu menerjemahkan nilai perjuangan dalam aktivitas sosial dan politik masa kini.
“Generasi muda harus tumbuh dengan akar sejarah yang kuat. Tanpa itu, perjuangan kita akan mudah goyah,” tutupnya.
What's Your Reaction?