Gus Dur, Syaikhona Kholil dan Marsinah dianugerahi Pahlawan Nasional, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi FPKB, Siti Mafrochatin Nimah Ucapkan Syukur dan Apresiasi

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Hj.Siti Mafrochatin Ni’mah menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas keputusan pemerintah yang memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke IV KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ulama Kharimatik Syaikhona Mohammad Kholil dan aktifis buruh Marsinah.

Nov 13, 2025 - 12:41
Nov 13, 2025 - 12:42
 0
Gus Dur, Syaikhona Kholil dan Marsinah dianugerahi Pahlawan Nasional, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi FPKB, Siti Mafrochatin Nimah Ucapkan Syukur dan Apresiasi
Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Fraksi PKB, Hj.Siti Mafrochatin Nimah

KABAR RAKYAT, BANYUWANGI - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Hj.Siti Mafrochatin Ni’mah menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas keputusan pemerintah yang memberikan  gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke IV KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ulama Kharimatik Syaikhona Mohammad Kholil dan aktifis buruh Marsinah.

” Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah sekaligus rasa syukur atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur dan aktifis buruh Marsinah. Hal tersebut  merupakan bentuk pengakuan negara atas jasa besar mereka dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusian dan keadilan, ” ucap Hj Ni’mah panggilan akrabnya kepada Kabar Rakyat, Kamis (13/11/2025).

Menurutnya, penganugerahan tersebut memiliki makna mendalam bagi seluruh kader PKB, mengingat Gus Dur tidak hanya dikenal sebagai pemimpin nasional, tetapi juga tokoh yang merumuskan fondasi gerakan politik kebangsaan melalui PKB.

PKB didirikan sebagai kendaraan politik untuk menyalurkan aspirasi politik warga Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat pada umumnya, dengan semangat reformasi dan demokratisasi.

” Kader PKB diingatkan untuk meneladani nilai-nilai kemanusiaan dan inklusivitas Gus Dur dalam praktik politik. Beliau simbol toleransi,pluralisme dan kebebasan berpikir, lahir dari lingkungan pesantren yang memadukan nilai-nilai Islam,kemanusiaan dan demokrasi dalam setiap perjuangannya, ” ucapnya.

Selanjutnya penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Syaikhona M Kholil menjadi bukti bahwa peran Ulama dalam membangun bangsa tidak hanya diakui secara spiritual tetapi juga secara konstitusional.

” Syaikhona Kholil adalah guru dari dua Ulama besar di Bumi Nusantara yang juga melahirkan dua organisasi kemasyarakatan Islam yakni Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah, ” jelasnya.

Ulama besar asal Bangkalan Madura ini, lanjut Hj.Ni’mah berperan penting dalam membangun spiritualitas dan intelektualitas bangsa. Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini dinilai sebagai bentuk pengakuan negara atas jasa dan warisan keilmuan beliau yang terus hidup hingga kini.

Sementara penetapan Marsinah sebagai Pahllawan Nasional merupakan bentuk penghormatan tertinggi negara terhadap perjuangan buruh dalam menegakkan keadilan.

” Marsinah adalah sosok yang berani melawan ketidakadilan dan penindasan demi memperjuangkan hak dasar pekerja,” ucapnya.

Marsinah dikenal sebagai buruh yang pada Mei 1993 menuntut hak-hak dasar pekerja, termasuk upah layak dan kondisi kerja yang manusiawi. Pengorbanan hidupnya membuat namanya abadi sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.

“Pengorbanan Marsinah pada Mei 1993 telah menginspirasi generasi demi generasi untuk terus menyuarakan keadilan dan hak asasi manusia,” ucapnya.

Harapannya penganugerahan Pahlawan Nasionak kepada kedua tokoh tersebut semakin memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme rakyat Indonesia. Semangat juang para pahlawan harus terus dikobarkan menjadi motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa yakni Indonesia yang adil,makmur dan sejahtera.***




What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

HARYADI Banyuwangi