Jembatan Dialog: Pemkab dan TNI Bahas Solusi Konflik Lahan Bersama Warga Kaligedang

"Pasukan kami tarik sementara. Kami ingin semua diselesaikan dengan dialog, bukan tekanan," ujar Dandim 0822 Letkol Arh Achmad Yani.

May 20, 2025 - 08:04
May 20, 2025 - 08:20
 0
Jembatan Dialog: Pemkab dan TNI Bahas Solusi Konflik Lahan Bersama Warga Kaligedang
Masyarakat bersama Pemkab dan TNI Bondowoso usai Musyawarah

BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, jajaran Forkopimda dan TNI menggelar musyawarah bersama warga Desa Kaligedang, Ijen, Selasa (20/5/2025). 

Bertempat di Kantor Kecamatan Ijen, Desa Sempol, pertemuan ini menjadi wadah untuk meredakan ketegangan antara masyarakat Desa Kaligedang dan prajurit TNI akibat konflik lahan dengan PTPN.

Sebanyak 50 orang perwakilan masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan aparat hadir dalam forum ini. Bukan sekadar seremonial, kegiatan ini menjadi ruang terbuka untuk saling mendengar, menyampaikan keresahan, dan mencari titik temu.

"Yang kami harapkan sederhana, yaitu kepastian hidup dan hak atas lahan. Kami bukan ingin melawan, hanya ingin didengar," ungkap Erik, tokoh pemuda Kaligedang, dengan mata yang menatap penuh harap.

Sementara Arnadin, warga Dusun Kali Sengon, menyuarakan keresahan banyak petani yang merasa terusir dari tanah yang telah mereka garap bertahun-tahun. 

“Hidup kami menggantung di atas ketidakpastian,” katanya lirih.

Mendengar itu, Dandim 0822 Letkol Arh Achmad Yani tidak tinggal diam. Ia menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi, dan memastikan tidak ada tindakan represif dari pihak TNI. 

“Pasukan kami tarik sementara. Kami ingin semua diselesaikan dengan dialog, bukan tekanan,” ujarnya.

Danbrigif 9/2 Kostrad Kolonel Inf Dr. La Ode M. Nurdin pun menekankan bahwa kehadiran TNI di Ijen adalah untuk mendukung program nasional, bukan untuk mengambil alih lahan rakyat. 

“Kami datang untuk bekerja bersama, bukan melawan,” tegasnya.

Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, juga meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi. 

“Kami akan menyelidiki secara adil dan memastikan hukum berjalan sebagaimana mestinya,” ucapnya.

Wakil Bupati Bondowoso As’ad Yahya Syafi’i menegaskan bahwa suara rakyat tidak akan berhenti di ruang rapat itu saja. 

"Kami akan teruskan aspirasi ini hingga ke pusat. Tidak boleh ada yang merasa ditinggalkan,” tukasnya.

Di akhir forum, meski konflik belum tuntas, benih harapan mulai tumbuh. Dialog ditutup dengan komitmen bersama untuk menjaga komunikasi terbuka dan merajut kembali harmoni yang sempat koyak.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow