Menbud Soroti Minim Inovasi Museum Bangkalan, Dorong Transformasi Digital Koleksi

Menteri Kebudayaan RI menyoroti minimnya inovasi pengelolaan museum di Bangkalan. Digitalisasi, penguatan narasi sejarah, dan kolaborasi pusat-daerah dinilai penting untuk meningkatkan minat kunjungan museum.

Dec 23, 2025 - 17:23
 0
Menbud Soroti Minim Inovasi Museum Bangkalan, Dorong Transformasi Digital Koleksi
Menteri Kebudayaan RI meninjau koleksi meriam kuno di Museum Cakraningrat, Bangkalan, Madura, didampingi pejabat pemerintah daerah dan pengelola museum, sebagai bagian dari dorongan penguatan narasi sejarah serta inovasi pengelolaan museum.

KABAR RAKYAT,BANGKALAN– Rendahnya minat masyarakat mengunjungi museum milik pemerintah dinilai dipicu minimnya inovasi dalam pengelolaan dan penyajian koleksi. Museum yang semestinya menjadi pusat edukasi, pelestarian budaya, dan ruang publik, kerap dipersepsikan kaku serta kurang relevan dengan perkembangan zaman.

Sejumlah pemerhati budaya menilai, sebagian besar museum pemerintah masih mengandalkan konsep pameran konvensional. Koleksi hanya dipajang dalam etalase dengan informasi terbatas, tanpa dukungan teknologi interaktif yang mampu menarik minat generasi muda. Kondisi ini membuat museum kalah bersaing dengan destinasi wisata lain yang menawarkan pengalaman visual dan digital.

Pemerhati budaya Sadari mengatakan, museum perlu bertransformasi mengikuti perubahan cara belajar masyarakat. Menurut dia, generasi muda tidak hanya ingin melihat benda bersejarah, tetapi juga memahami kisah di baliknya. “Anak muda sekarang mencari pengalaman, bukan sekadar melihat benda lama. Museum harus mampu bercerita dengan cara yang kreatif dan interaktif,” ujarnya, Senin (22/12/2025).

Selain keterbatasan konsep pameran, lemahnya promosi serta minimnya kegiatan pendukung seperti pameran temporer, pertunjukan seni, diskusi budaya, dan program edukasi berbasis sekolah turut memperparah kondisi museum. Padahal, banyak museum memiliki koleksi bernilai sejarah tinggi yang potensial dikembangkan.

Menanggapi kondisi tersebut, Menteri Kebudayaan RI yang meninjau Museum Cakraningrat milik Pemerintah Kabupaten Bangkalan, usai meresmikan Museum Budaya Madura Universitas Trunojoyo Madura (UTM), menegaskan perlunya inovasi dalam penataan dan narasi sejarah koleksi museum. Ia menilai informasi setiap benda yang dipajang masih terbatas.

“Perlu sentuhan digital, informasi berbasis barcode, serta pencahayaan yang lebih baik agar museum lebih menarik. Pemerintah pusat siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan skema lainnya. Yang terpenting saat ini adalah penataan display, alur cerita pameran, dan narasi setiap koleksi harus memiliki cerita,” kata Menteri Kebudayaan RI.

Bupati Bangkalan Lukman Hakim, S.IP., M.H., menyambut baik kunjungan tersebut dan berharap menjadi dorongan bagi pemerintah daerah untuk lebih berinovasi. Ia menyatakan komitmennya melengkapi Museum Cakraningrat sesuai arahan Menteri Kebudayaan. “Kami akan melengkapi tenaga profesional di bidang kuratorial, edukasi, pemasaran kreatif, serta pencahayaan museum. Tentu ini membutuhkan kerja sama lintas sektor, baik pemerintah maupun korporasi,” ujarnya.

Lukman juga mengungkapkan tantangan lain berupa lemahnya regulasi daerah terkait cagar budaya. Keterbatasan anggaran membuat Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Bangkalan kesulitan melakukan kajian untuk penetapan status cagar budaya. “Dengan anggaran terbatas, semangat tetap harus ada. Konsep pengembangan sudah kami siapkan, meski realisasi masih menunggu solusi pendanaan. Tahun 2026, Pemkab Bangkalan akan menerima bantuan operasional dari pemerintah pusat sebesar Rp320 juta,” katanya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow