Padang Dilanda Banjir Luas Setelah Hujan Ekstrem Berhari-hari
Banjir besar melanda sejumlah kecamatan di Kota Padang setelah hujan ekstrem berhari-hari. Ribuan warga terdampak, ratusan mengungsi, dan puluhan infrastruktur rusak. Tim gabungan masih melakukan evakuasi dan pendataan kerugian di tengah ancaman cuaca ekstrem lanjutan.
KABAR RAKAYAT,PADANG— Hujan deras yang mengguyur Kota Padang selama beberapa hari terakhir kembali memicu bencana hidrometeorologi berskala luas. Sejumlah kecamatan terdampak banjir, longsor, pohon tumbang, gelombang tinggi, serta kerusakan infrastruktur. Ribuan warga merasakan dampaknya dan ratusan orang mengungsi sejak Selasa (25/11/2025).
Dampak terparah terjadi di Kecamatan Koto Tangah. Kawasan Perumahan Lumin Park diterjang banjir besar, menyebabkan lima korban ditemukan meninggal setelah diduga terseret arus. “Air naik sangat cepat. Warga tidak sempat menyelamatkan barang,” ujar seorang petugas penyelamat di lokasi. Kerusakan rumah dan tumpukan material banjir terlihat di sejumlah blok perumahan.
Di Kecamatan Pauh, banjir bandang melanda Batu Busuk, Lambung Bukit, dan Kapalo Koto. Sebanyak 129 KK atau 463 jiwa mengungsi ke Posko SMPN 44 Padang dan SDN 05 Koto Tuo. Tiga rumah, satu mushalla, sawah, dan jembatan mengalami kerusakan akibat terjangan air.
Bantuan yang telah disalurkan berupa paket sembako, makanan siap saji, mie, telur, minyak, dan selimut. Sementara itu, kebutuhan tambahan masih difokuskan pada konsumsi harian, perlengkapan mandi, dan pasokan sembako.
Kerusakan infrastruktur juga terjadi di kawasan perbukitan Pauh. Proyek Jembatan Gunung Nago runtuh akibat derasnya arus banjir dari hulu sehingga akses warga terputus dan aliran sungai tertutup material.
Di Kecamatan Padang Utara, bencana hidrometeorologi melanda Kelurahan Air Tawar Timur, Air Tawar Barat, Ulak Karang Utara, dan Ulak Karang Selatan. Genangan air masih terlihat di beberapa titik permukiman.
Sebanyak 4.898 jiwa dari 1.163 KK terdampak, sementara 345 jiwa (78 KK) mengungsi di kantor kelurahan dan shelter Air Tawar Timur. Bantuan yang disalurkan mencakup 400 nasi bungkus serta pompa air berkapasitas 1.000 liter/detik dari BWS 5. Kebutuhan mendesak berupa 1.200 bungkus nasi masih diperlukan untuk warga terdampak.
Di Kecamatan Padang Barat, gelombang tinggi membuat Kelompok Nelayan Purus tak dapat melaut. Bantuan berupa beras, mie instan, gula, kopi, dan teh telah diberikan oleh Dinas Sosial serta paket tambahan dari Dinas Koperasi & UMKM.
Dampak hidrometeorologi juga tercatat di Kecamatan Padang Selatan, terutama di Kelurahan Air Manis. Posko evakuasi dibuka di Kantor Camat serta 12 kantor lurah. Jalan NTB mengalami keretakan sejak dua hari lalu dan telah dilaporkan untuk penanganan.
Akses utama Teluk Bayur – Air Manis juga terhambat akibat luapan air. Permintaan alat berat telah dipenuhi, dan Dinas BMCKTR Provinsi Sumbar mulai melakukan pengerjaan di lapangan.
Di Kecamatan Lubuk Begalung, sejumlah titik terdampak bencana, mulai dari pohon tumbang di Kelurahan Pangambiran, banjir di Batuang Taba Nan XX, hingga lantai rumah amblas di Gates Nan XX dan Cengkeh Nan XX. Tiga rumah dilaporkan rusak tertimpa pohon di Kampung Baru Nan XX. Posko evakuasi disiapkan di Kantor Camat dan 15 kantor lurah.
Beberapa sekolah yang berada di dekat bantaran sungai, seperti SMP 17 Banuaran, SD 04 Batuang Taba Nan XX, dan SMP 24 Padang berada dalam status siaga. Bantuan dari PT Apical berupa beras, telur, dan mie instan telah diterima, namun kebutuhan pangan untuk dapur umum masih menjadi prioritas.
Bencana hidrometeorologi juga dirasakan di Padang Timur, Nanggalo, Lubuk Kilangan, Kuranji, dan Bungus Teluk Kabung. Sejumlah wilayah melaporkan genangan, luapan sungai, dan pergerakan tanah di titik rawan.
TNI, Polri, dan Basarnas terus melakukan evakuasi, pencarian korban, serta distribusi bantuan ke lokasi yang sulit dijangkau. Perahu karet, kendaraan taktis, dan alat berat dikerahkan untuk membuka akses terputus.
Hingga siang hari, pendataan kerugian dan jumlah warga terdampak masih diperbarui. Pemerintah mengimbau warga tetap meningkatkan kewaspadaan karena potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih berlangsung.
Penulis: Amryan
What's Your Reaction?