PDI Perjuangan Soroti Perlindungan Alam Bondowoso dari Ancaman Bencana

PDI Perjuangan Bondowoso menyoroti risiko bencana akibat eksploitasi alam, investasi panas bumi, dan isu lingkungan menjelang revalidasi UNESCO Global Geopark Ijen.

Dec 25, 2025 - 16:26
 0
PDI Perjuangan Soroti Perlindungan Alam Bondowoso dari Ancaman Bencana
Ketua DPC PDI Perjuangan Bondowoso, Sinung Sudrajat, memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DPC PDI Perjuangan Bondowoso, Kamis (24/12/2025), terkait sikap partai dalam pengelolaan lingkungan, investasi daerah, serta pengawalan revalidasi UNESCO Global Geopark Ijen.

KABAR RAKYAT,BONDOWOSO- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Bondowoso menaruh perhatian serius terhadap potensi alam di daerah yang dinilai berisiko menimbulkan bencana jika tidak dikelola secara bijak dan berkelanjutan.

Partai berlambang banteng moncong putih ini menilai, pengelolaan sumber daya alam harus mengedepankan prinsip kehati-hatian dan perlindungan lingkungan.

Ketua DPC PDI Perjuangan Bondowoso, Sinung Sudrajat, mengatakan masih banyak kawasan cagar alam di Bondowoso yang membutuhkan perlindungan serius.

Menurutnya, kawasan-kawasan tersebut tidak boleh dikorbankan demi kepentingan jangka pendek.
“Masih ada kawasan cagar alam yang harus dijaga secara ketat demi keberlanjutan lingkungan,” ujar Sinung di kantor DPC PDI Perjuangan Bondowoso, Kamis (24/12/2025).

Beberapa wilayah yang menjadi perhatian PDI Perjuangan di antaranya kawasan konservasi yang berada di bawah kewenangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), khususnya di sekitar kawasan Ijen.

Selain itu, kawasan hutan lindung di Bondowoso juga dinilai memiliki fungsi vital sebagai penyangga ekosistem.

Menurut Sinung, pelestarian hutan lindung dan cagar alam bukan hanya untuk kepentingan generasi saat ini, melainkan juga demi keselamatan generasi mendatang. Kawasan tersebut berperan penting sebagai mitigasi bencana sekaligus menjaga keseimbangan alam.

Terkait program pembangunan dan investasi yang berjalan di Bondowoso, kata Sinung, PDI Perjuangan menegaskan bahwa setiap aktivitas eksplorasi wajib melalui kajian lingkungan yang matang. Hal ini termasuk kajian risiko bencana dan dampak jangka panjang terhadap masyarakat sekitar.

Menyinggung proyek panas bumi yang dikelola PT Mitra Energi (Mitco), Sinung menyebut hasil diskusi dengan Direktorat Panas Bumi Kementerian ESDM menyatakan adanya skema bonus produksi untuk daerah. Namun, pada 2026 mendatang, kontribusi tersebut dinilai masih terbatas.
“Karena eksploitasi belum maksimal, Bondowoso diproyeksikan menerima sekitar Rp1,5 miliar per tahun,” kata Sinung.

Dia menambahkan, apabila kapasitas produksi panas bumi mencapai 34 megawatt, daerah diperkirakan menerima sekitar Rp1,7 miliar per triwulan yang dibayarkan di akhir tahun. Sementara target jangka panjang eksploitasi panas bumi disebut mencapai 110 megawatt.

Sementara itu, terkait polemik antara PTPN dan masyarakat, khususnya soal isu penebangan tanaman kopi di Kecamatan Sempol, PDI Perjuangan mendorong segera dilakukannya dialog terbuka. Menurut Sinung, komunikasi menjadi kunci untuk menghindari konflik berkepanjangan.
“Dialog harus segera dilakukan agar tercipta hubungan yang saling menguntungkan tanpa mengorbankan lingkungan,” ujarnya.

Penanaman tanaman hortikultura di kawasan tersebut juga dinilai perlu kajian mendalam. Sinung menegaskan, kontur dan karakter lahan di Bondowoso tidak seragam sehingga potensi bencananya berbeda-beda. Oleh sebab itu, kajian lingkungan tetap menjadi prasyarat utama sebelum perubahan pola tanam dilakukan.

Menjelang proses revalidasi UNESCO Global Geopark (UGG) Ijen, PDI Perjuangan menyatakan komitmennya untuk melakukan pengawalan penuh. Hal ini tak lepas dari peran kader partai yang menjadi bagian dari penggagas awal geopark tersebut.

Pengawalan revalidasi UGG Ijen akan dilakukan dengan menonjolkan potensi Bondowoso secara menyeluruh, mulai dari kekayaan alam, budaya, hingga sektor pariwisata. Persiapan revalidasi ditargetkan rampung pada Februari mendatang.

Di sisi internal, PDI Perjuangan Bondowoso juga memberi perhatian pada komposisi organisasi, termasuk keterlibatan generasi muda. Saat ini, keterwakilan kalangan milenial disebut mencapai 20 hingga 25 persen. Sebagai partai oposisi di DPRD Bondowoso, PDI Perjuangan menegaskan tetap menjalankan kemitraan kritis dengan pemerintah daerah melalui fungsi pengawasan dan penyampaian kritik konstruktif.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow