Kejari Situbondo Ajak Masyarakat Cegah Korupsi Lewat Edukasi dan Kampanye Terbuka
Kejaksaan Negeri Situbondo memperingati Hari Antikorupsi Sedunia dengan sosialisasi bahaya korupsi di Alun-alun Situbondo. Kepala Kejari, Nurvita Kusumawardani, membagikan bunga, kaus, dan stiker antikorupsi sambil mengajak masyarakat dan ASN menjauhi praktik korupsi.
KABAR RAKYAT,SITUBONDO — Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Kejaksaan Negeri Situbondo menggelar sosialisasi bahaya korupsi kepada masyarakat umum. Sejumlah stiker bertuliskan “Satukan Aksi Berantas Korupsi” dibagikan kepada warga yang beraktivitas di Alun-alun Situbondo.
Sebelumnya, dalam rangkaian peringatan Hari Antikorupsi, Kejaksaan Negeri Situbondo juga telah memberikan penyuluhan mengenai pencegahan praktik korupsi sejak dini kepada generasi muda yang masih menempuh pendidikan.
Pada kegiatan Selasa sore (9/12/2025) itu, Kepala Kejaksaan Negeri Situbondo membagikan puluhan bunga, kaus, cokelat, serta stiker ajakan memberantas korupsi kepada warga di sekitar Alun-alun Situbondo.
Kepala Kejari Situbondo, Nurvita Kusumawardani, mengatakan pembagian bunga dan cokelat bertuliskan pesan antikorupsi dilakukan untuk mengingatkan seluruh lapisan masyarakat mengenai pentingnya menjauhi praktik korupsi.
“Filosofinya adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat agar mencegah perbuatan korupsi dan tidak membiarkannya menjadi budaya. Kami membagikan ini agar sedikit banyak dapat mencegah dan mengurangi perilaku koruptif,” ujar Nurvita.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Kajari Situbondo tersebut menegaskan bahwa korupsi tidak hanya merugikan negara, tetapi juga berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat.
“Korupsi menyebabkan kemiskinan, pelayanan publik merosot, infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan ikut terdampak. Akhirnya masyarakat tidak mendapatkan fasilitas yang layak,” ucapnya tegas.
Saat ditanya mengenai pesan untuk Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam momentum Hari Antikorupsi Sedunia, Nurvita menekankan pentingnya sinergi dalam membangun integritas aparatur sipil negara.
“Kami mengingatkan semua pegawai di lingkungan pemda agar tidak melakukan perbuatan korupsi dan bersama-sama berperang melawannya,” kata Nurvita.
Ia menambahkan, jika praktik korupsi dapat ditekan secara optimal, maka seluruh anggaran yang diperuntukkan bagi masyarakat bisa tersalurkan dengan baik. Dampaknya, pembangunan publik, layanan kesehatan, dan kualitas pendidikan akan meningkat.
Penulis: Khairul
What's Your Reaction?