Protes Peserta Warnai Kerapan Sapi Piala Presiden 2025 di Bangkalan Madura, Pengumuman Pemenang Ditunda
Kerapan Sapi Piala Presiden 2025 di Bangkalan sempat tertunda setelah muncul protes dari peserta. Panitia menunda pengumuman juara demi menjamin keadilan dan transparansi perlombaan.

BANGKALAN– Ajang Kerapan Sapi Piala Presiden 2025 kembali menyedot perhatian publik. Tradisi turun-temurun yang menjadi ikon budaya Madura ini bukan hanya ajang adu cepat sapi, melainkan juga simbol kebanggaan dan kehormatan masyarakat Bangkalan.
Ketua Paguyuban sekaligus Panitia Pelaksana Piala Presiden Kerapan Sapi 2025, H. Moh. Tohir, menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan telah disiapkan secara matang. Panitia telah memastikan seluruh peserta memahami aturan dan teknis lomba sebelum perlombaan dimulai.
“Sebelum acara dimulai, semua peserta sudah sepakat dan memahami dengan jelas mengenai aturan serta teknis perlombaan,” ujar H. Tohir saat dikonfirmasi.
Namun, jalannya lomba sempat memanas setelah terjadi protes dari salah satu peserta yang tidak menerima keputusan juri. Protes tersebut membuat panitia mengambil langkah tegas untuk menunda pengumuman pemenang hingga situasi benar-benar jelas.
Menurut H. Tohir, keputusan ini diambil demi menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh pihak yang terlibat, baik peserta maupun penonton. Ia menegaskan, transparansi dan keadilan menjadi prioritas utama panitia.
“Keputusan ini diambil demi menjaga keselamatan, kenyamanan, serta keadilan bagi seluruh peserta dan penonton. Kami tidak ingin gegabah, apalagi dengan adanya teknologi CCTV yang bisa membantu memastikan keadilan,” tegasnya.
Protes bermula ketika juri mengibarkan bendera tanda kemenangan untuk salah satu tim. Namun, keputusan tersebut langsung mendapat keberatan dari tim lawan yang merasa hasilnya tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Sesuai dengan aturan lomba, protes peserta diterima dan diproses melalui pengecekan ulang rekaman kamera. Panitia pun memeriksa hasil perlombaan secara detail menggunakan teknologi CCTV yang terpasang di lintasan balap.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pemenang sebenarnya adalah tim putih, bukan tim merah seperti yang dinyatakan sebelumnya,” ungkap H. Tohir menjelaskan hasil klarifikasi panitia.
Ia juga menambahkan bahwa pihak panitia telah melakukan mediasi langsung di lapangan untuk menghindari kesalahpahaman antar peserta. Semua pihak akhirnya sepakat menerima keputusan untuk menunda pengumuman pemenang demi menjaga suasana tetap kondusif.
“Kami ingin memastikan bahwa perlombaan ini berjalan dengan adil dan transparan. Keputusan menunda pengumuman pemenang merupakan langkah terbaik agar tidak ada pihak yang dirugikan,” jelasnya.
Penundaan ini, menurut panitia, akan memberikan waktu bagi tim teknis untuk memastikan hasil akhir secara objektif. Diharapkan semua pihak dapat memahami keputusan tersebut sebagai bentuk komitmen terhadap profesionalitas perlombaan.
Panitia menegaskan, Kerapan Sapi Piala Presiden 2025 tetap akan dilanjutkan dengan penuh semangat kebersamaan dan sportivitas. Acara ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kebanggaan budaya Madura sekaligus memperkenalkan tradisi luhur Indonesia di kancah nasional.
----‐--
Penulis: Lihur Utomi
What's Your Reaction?






