Rutan Padang Panjang Terapkan 13 Akselerasi Imipas Lewat Razia Humanis Bersama Aparat
Rutan Kelas IIB Padang Panjang melaksanakan razia malam dalam rangka implementasi 13 Akselerasi Menteri Imipas. Kegiatan berlangsung humanis, melibatkan Polres dan Brimob, serta menegaskan komitmen menciptakan rutan aman, bersih, dan bermartabat.

PADANG PANJANG– Sabtu malam (11/10/2025) udara dingin menembus tembok kokoh Rumah Tahanan Kelas IIB Padang Panjang.
Di halaman depan, barisan petugas berseragam berdiri tegap di bawah cahaya lampu yang temaram. Kepala Rutan, Torkis Freddy Siregar, S.H., M.Hum., berdiri di hadapan mereka, memberi arahan singkat dengan nada tegas namun tenang. Malam itu bukan malam biasa — melainkan bagian dari gerakan nasional Implementasi 13 Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas).
Langkah ini bukan sekadar rutinitas atau kegiatan simbolis. Bagi jajaran Rutan Padang Panjang, kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata komitmen baru di dunia pemasyarakatan: mewujudkan lingkungan yang aman, bersih, tertib, dan bermartabat.
Razia malam itu digelar dengan melibatkan kekuatan penuh. Petugas Rutan Padang Panjang bersinergi bersama personel Polres Padang Panjang dan Detasemen B Pelopor Brimob Polda Sumbar. Sinergi antarinstansi itu menjadi wujud nyata kolaborasi dalam menjaga keamanan di balik tembok pemasyarakatan.
Kegiatan dimulai dengan apel gabungan di halaman depan. Setelah doa dan arahan singkat, tim bergerak ke dalam blok hunian. Satu per satu pintu kamar warga binaan dibuka. Pemeriksaan dilakukan menyeluruh: kasur dibalik, lemari dibuka, dan setiap barang pribadi diperiksa secara detail.
Menariknya, seluruh proses berjalan tanpa kekerasan. Tidak ada suara bentakan, tidak ada intimidasi. Petugas bekerja dalam suasana tertib dan humanis, sesuai arahan Kepala Rutan. Pendekatan itu menunjukkan bahwa penegakan aturan bisa berjalan sejalan dengan penghormatan terhadap martabat manusia.
“Razia ini langkah preventif. Kami ingin memastikan keamanan, sekaligus menegakkan ketertiban di dalam Rutan,” ujar Karutan Torkis Freddy Siregar seusai kegiatan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Polres dan Brimob yang selalu bersinergi menjaga situasi tetap kondusif.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan barang terlarang di kamar warga binaan. Namun, makna dari kegiatan ini melampaui hasil fisik razia itu sendiri. Ia menandai babak baru dalam manajemen pemasyarakatan — dari sekadar pengawasan menjadi tata kelola berbasis integritas dan transparansi.
Program 13 Akselerasi Menteri Imipas menuntut perubahan besar di banyak lini. Di antaranya adalah peningkatan profesionalitas SDM, penguatan keamanan, pembenahan tata kelola, hingga transformasi digital layanan pemasyarakatan. Razia malam itu menjadi bagian dari gerak nasional yang menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi penyimpangan di balik tembok lembaga pemasyarakatan.
Kegiatan juga menjadi momentum internal bagi jajaran petugas. Melalui aksi bersama, mereka diingatkan bahwa menjaga keamanan bukan tugas individu, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh unsur pemasyarakatan dan aparat hukum.
Malam semakin larut ketika blok terakhir diperiksa. Petugas berkumpul kembali di halaman untuk apel penutupan. Wajah lelah terlihat, tapi terpancar rasa lega. Dalam suasana hening, Karutan menutup kegiatan dengan kalimat singkat namun penuh makna, “Ketertiban bukan tugas segelintir orang, tapi tanggung jawab bersama.”
Razia malam itu pun berakhir dengan damai. Tidak ada gejolak, tidak ada perlawanan. Hanya ada kesadaran baru yang tumbuh pelan — bahwa ketertiban adalah pondasi bagi keamanan, dan keamanan hanya bisa hidup dalam kejujuran serta disiplin bersama.
Implementasi 13 Akselerasi Imipas di Rutan Padang Panjang menjadi contoh nyata reformasi pemasyarakatan di tingkat daerah. Ia menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah sederhana, selama dijalankan dengan ketulusan dan komitmen.
Dari balik tembok Rutan Padang Panjang, pesan moral itu bergema: pemasyarakatan bukan sekadar menahan, tetapi membina; bukan sekadar menjaga, tetapi memanusiakan. Semangat baru itu kini mulai tumbuh — pelan tapi pasti — menuju pemasyarakatan yang bersih, aman, dan manusiawi.
---
Penulis: Dion
What's Your Reaction?






