Sekolah Rakyat Bangkalan Masih Sepi Peminat, Gedung Belum Rampung

Jul 22, 2025 - 16:43
 0  25
Sekolah Rakyat Bangkalan Masih Sepi Peminat, Gedung Belum Rampung

KABAR RAKYAT,BANGKALAN— Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Bangkalan yang ditujukan untuk memberikan pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, masih menghadapi berbagai kendala menjelang dimulainya proses pembelajaran.

Kepala Dinas Sosial Bangkalan, Wibagyo Suharta, menyampaikan bahwa hingga saat ini minat masyarakat terhadap program ini masih sangat rendah. “Terus terang kami kesulitan mencari anak yang mau bersekolah di Sekolah Rakyat, padahal seluruh pembiayaan ditanggung pemerintah,” ujar Wibagyo saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/7/2025).

Sekolah ini ditujukan untuk memutus rantai kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan yang tak hanya gratis, tapi juga membentuk karakter dan keterampilan hidup bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Namun, hingga pertengahan Juli, baru 28 anak yang mendaftar—14 di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 14 di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jumlah itu masih jauh dari target 100 siswa pada tahap awal.

Menurut Wibagyo, sejumlah kendala menjadi penghalang minat masyarakat. Salah satunya adalah keberatan orangtua melepas anak-anak mereka yang masih kecil untuk tinggal di asrama. “Untuk tingkat SD, usia 7 sampai 9 tahun harus tinggal di asrama, dan banyak orangtua merasa tidak tega,” katanya.

Selain itu, jarak rumah ke lokasi asrama juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi orangtua. Banyak di antara mereka yang lebih memilih anak-anaknya tetap belajar di madrasah atau sekolah dekat rumah.

Kendala lainnya adalah pembangunan gedung yang belum rampung. Gedung sekolah yang berlokasi di area Balai Diklat Bangkalan itu hingga kini masih dalam proses penyelesaian.

Pantauan di lokasi menunjukkan beberapa bagian gedung seperti pagar, cat dinding, hingga ruang asrama masih dalam tahap pengerjaan. Pekerja proyek masih terlihat sibuk menyelesaikan sejumlah bagian penting fasilitas tersebut.

Wasib, pelaksana proyek pembangunan, memastikan bahwa seluruh pekerjaan ditargetkan selesai pada 31 Juli. “Kami percepat pengerjaan dan menambah jumlah tenaga kerja agar selesai sesuai jadwal,” ujarnya.

Bangunan Sekolah Rakyat ini mencakup asrama putra dan putri, ruang belajar, mushola, dapur, dan kantor. Total anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan mencapai Rp2,4 miliar.

Di sisi lain, Dinas Sosial membuka kelonggaran dalam proses penerimaan siswa baru. Jika sebelumnya hanya anak-anak dari keluarga yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Desil 1 dan 2 yang berhak mendaftar, kini diperluas hingga Desil 5.

“Ini bentuk kompromi agar lebih banyak anak bisa ikut, walau tetap kami prioritaskan yang paling membutuhkan,” ujar Wibagyo.

Dia menegaskan, program ini tidak dipungut biaya sedikit pun dan seluruh kebutuhan pendidikan ditanggung pemerintah. Selain pendidikan formal, siswa juga akan dibekali keterampilan hidup untuk membantu mereka mandiri kelak.

Wibagyo berharap ke depan sosialisasi program ini bisa diperluas agar lebih banyak keluarga mengetahui manfaat Sekolah Rakyat. Ia mengakui bahwa pendekatan kepada masyarakat perlu lebih intensif agar stigma dan kekhawatiran orangtua bisa diminimalkan.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan menargetkan Sekolah Rakyat bisa menjadi solusi jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan dan pendidikan layak bagi keluarga pra-sejahtera.

Dengan adanya sekolah ini, anak-anak dari latar belakang kurang mampu diharapkan memiliki peluang yang sama untuk menempuh pendidikan berkualitas, tanpa terbebani oleh biaya.

Meskipun jalan menuju realisasi penuh program ini masih panjang, Dinas Sosial optimistis bahwa jika hambatan dapat diatasi, Sekolah Rakyat akan menjadi model pendidikan yang dapat ditiru oleh daerah lain.

Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program agar lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Semoga pembangunan fisik segera rampung, dan semoga program ini benar-benar memberi harapan baru bagi masa depan anak-anak miskin di Bangkalan,” pungkas Wibagyo.

Penulis: Luhur Utomo

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow