Sinergi Bondowoso, Jember, dan Situbondo, Mas Rio Dorong Ekonomi Lewat Reaktivasi Jalur Rel Kereta Api

Tiga kepala daerah di Tapal Kuda sepakat menghidupkan kembali jalur kereta Panarukan–Kalisat sebagai langkah memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi lintas wilayah di Jawa Timur.

Oct 17, 2025 - 13:20
Oct 17, 2025 - 14:41
 0
Sinergi Bondowoso, Jember, dan Situbondo, Mas Rio Dorong Ekonomi Lewat Reaktivasi Jalur Rel Kereta Api
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama aglomerasi lintas sektor antara Pemkab Situbondo, Bondowoso, dan Jember di Pendopo Raden Bagus Asra, Situbondo, Kamis (16/10/2025).

SITUBONDO – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menilai reaktivasi jalur kereta api Panarukan – Kalisat memiliki potensi strategis untuk dikembangkan bersama dalam konteks kerja sama antardaerah.

Rel yang melintasi tiga kabupaten itu dinilai bukan hanya bersejarah, tetapi juga berpeluang besar meningkatkan perekonomian regional.

Menurutnya, keberadaan jalur tersebut dapat difungsikan sebagai sarana distribusi hasil pertanian dan pangan antarwilayah. “Rel ini bisa menjadi jalur distribusi hasil pertanian dan pangan antar-kabupaten. Ini perlu kita dukung bersama,” kata Bupati Rio saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) aglomerasi lintas sektor di Pendopo Raden Bagus Asra, Bondowoso, Kamis (16/10/2025).

Penandatanganan MoU itu merupakan bentuk dukungan tiga kepala daerah terhadap pelaksanaan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong sinergi pembangunan lintas wilayah.

Mas Rio menegaskan, langkah konkret dari kesepakatan ini akan ditindaklanjuti melalui kerja sama teknis antar-organisasi perangkat daerah (OPD).

“Nantinya, OPD dari tiga kabupaten akan membuat perjanjian kerja sama turunan dari MoU ini,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Jember, Muhammad Fawaid, menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah nyata dalam mempercepat pembangunan daerah. Menurutnya, kerja sama lintas kabupaten menjadi solusi untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur.

“Data menunjukkan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur masih tinggi. Melalui kerja sama Jember, Bondowoso, dan Situbondo di sektor pariwisata, infrastruktur, dan lainnya, kita berharap dapat menekan angka kemiskinan,” kata Fawaid.

Kesepakatan aglomerasi tiga kabupaten ini juga menjadi simbol komitmen kepala daerah di wilayah Tapal Kuda untuk bersinergi membangun kawasan timur Jawa Timur secara terpadu.

Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid, menyebut kerja sama tersebut sebagai tonggak penting dalam memperkuat sinergi pembangunan antardaerah. Ia menegaskan, kolaborasi berbasis aglomerasi akan mempercepat pemerataan pembangunan dan membuka peluang ekonomi baru.

“Kerja sama ini tidak hanya memperkuat konektivitas wilayah, tetapi juga menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang lebih dinamis di kawasan timur Jawa Timur,” ujar Bupati Hamid Wahid.

Ia menambahkan, konsep aglomerasi menggabungkan potensi setiap daerah dalam satu ekosistem pembangunan yang saling melengkapi. Bondowoso, Jember, dan Situbondo akan menjadi poros pertumbuhan baru di wilayah Tapal Kuda.

Kolaborasi ini mencakup berbagai bidang strategis, antara lain pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, peningkatan konektivitas transportasi, serta penguatan sektor pariwisata lintas kabupaten. Ketiga daerah juga sepakat memperkuat ketahanan pangan dan sistem distribusi regional.

Untuk memastikan pelaksanaan berjalan efektif, dibentuk tim koordinasi bersama yang akan memantau, mengevaluasi, serta merumuskan langkah konkret di lapangan. Pertemuan itu diakhiri dengan suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan. “Semua karena cinta, sehingga berkah hingga naik kelas,” ujar Mas Rio, disambut tawa para kepala daerah.


Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow