Siswa SMPN Pujer Sampaikan Usulan Menu MBG Lewat Surat, Guru dan Koordinator Jadi Penghubung ke SPPG
Para siswa secara rutin menuliskan surat berisi usulan variasi menu yang kemudian disampaikan kepada SPPG sebagai pelaksana penyedia makanan.
KABAR RAKYAT, BONDOWOSO – Upaya meningkatkan kepuasan siswa terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN Pujer dilakukan dengan cara yang unik dan partisipatif.
Para siswa secara rutin menuliskan surat berisi usulan variasi menu yang kemudian disampaikan kepada SPPG sebagai pelaksana penyedia makanan.
Kepala SMPN Pujer, Rida Syamsiah, menjelaskan bahwa pihak sekolah tidak membatasi kreativitas siswa dalam menyampaikan masukan.
“Kalau usul menambah porsi tidak ada, tapi mereka biasanya mengusulkan variasi menu. Caranya dengan menulis surat lalu dikirim ke SPPG. Misalnya, ‘Pak, besok buat menu ini dong’,” jelasnya, Senin (8/12/2025).
Menurut Rida, beberapa menu tertentu seperti ayam berkuah kurang diminati siswa. Ketika muncul ketidakpuasan, anak-anak pun antusias menuliskan surat usulan—mulai dari permintaan bakso hingga menu lain yang lebih mereka sukai.
“Yang menikmati kan mereka, jadi wajar mereka menyampaikan ekspresi lewat surat,” tambahnya.
Koordinator MBG SMPN Pujer, Ribut Muji Rahayu, mengatakan bahwa selain melalui surat, guru juga aktif memberikan masukan langsung kepada SPPG melalui pesan WhatsApp.
“Dalam pesan itu kami sampaikan jika ada menu yang kurang diminati. Biasanya SPPG langsung merespons, ‘Siap Bu, nanti kami ubah’,” ujarnya.
Ribut menjelaskan bahwa surat-surat dari siswa dikumpulkan setelah makan dan dimasukkan ke dalam ompreng oleh anak-anak. Isi surat umumnya berhubungan dengan variasi menu yang mereka inginkan, seperti tambahan susu, permintaan burger, ayam geprek, atau ayam goreng.
Ia juga menegaskan bahwa pendataan preferensi siswa dilakukan secara rutin.
“Saya sering bertanya ke anak-anak, sukanya apa. Lalu itu yang kami teruskan ke SPPG,” ungkapnya.
SMPN Pujer sendiri memiliki 278 siswa yang menjadi penerima program MBG. Melalui sistem komunikasi terbuka ini, sekolah berharap kualitas layanan makanan semakin baik dan sesuai selera siswa tanpa mengabaikan standar gizi yang telah ditetapkan.
What's Your Reaction?