Asupan Gizi Lebih Baik, Kesehatan Siswa SDN Mangli Mulai Meningkat Berkat MBG

Program Makan Bergizi (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat mulai memberikan dampak positif bagi kesehatan siswa SDN Mangli, Kecamatan Pujer. Kepala SDN Mangli, Dwi Restu Wahyudi, menyampaikan bahwa program tersebut sangat membantu, terutama karena banyak siswa yang sebelumnya datang ke sekolah tanpa sarapan.

Dec 3, 2025 - 12:29
Dec 3, 2025 - 12:53
 0
Asupan Gizi Lebih Baik, Kesehatan Siswa SDN Mangli Mulai Meningkat Berkat MBG
Siswa SDN Mangli saat mengantar MBG ke kelas masing-masing

KABAR RAKYAT, BONDOWOSO – Program Makan Bergizi (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat mulai memberikan dampak positif bagi kesehatan siswa SDN Mangli, Kecamatan Pujer. Kepala SDN Mangli, Dwi Restu Wahyudi, menyampaikan bahwa program tersebut sangat membantu, terutama karena banyak siswa yang sebelumnya datang ke sekolah tanpa sarapan.

“Alhamdulillah, program ini sangat signifikan dan baik. Di lingkungan kami, anak-anak pagi jarang sarapan. Secara tidak langsung, MBG ini meringankan orang tua,” ujar Dwi saat ditemui ke ruangannya, Rabu (3/12/2025).

Menurutnya, sebelum hadirnya MBG, anak-anak hanya sarapan dengan menu sederhana seperti mi atau telur. Kini, mereka mendapatkan menu yang lebih bervariasi, lengkap dengan buah dan sayuran, sehingga asupan gizi menjadi lebih seimbang.

“Saya rasa program ini sangat-sangat baik karena anak-anak bisa sarapan dengan menu yang bervariasi dan lebih sehat,” tambahnya.

Walau perubahan fisik belum terlihat secara signifikan, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Puskesmas setempat beberapa hari lalu menunjukkan adanya peningkatan kondisi kesehatan siswa.

“Berdasarkan catatan kesehatan siswa, ada peningkatan setelah adanya MBG ini,” terang Dwi.

Ia menilai program MBG memberi asupan nutrisi tambahan yang penting bagi tumbuh kembang anak.

Meski berdampak positif, beberapa hal masih perlu disesuaikan. Dwi menilai bahwa anak-anak lebih menyukai menu bergaya modern.

“Anak-anak suka makanan seperti ayam katsu atau ayam krispi. Kemarin ada menu nasi uduk dengan ayam krispi dipotong kecil-kecil, dan mereka sangat suka,” jelasnya.

Namun, tantangan terbesar masih pada menu sayuran. Banyak siswa belum terbiasa mengonsumsi sayuran mentah seperti salada sehingga sering kali tersisa.

“Kalau wortel masih mau, tapi sayur hijau biasanya disisakan. Jadi variasinya mungkin bisa lebih ditingkatkan agar sesuai dengan selera anak-anak,” katanya.

Koordinator MBG SDN Mangli, Purnomo Sulistio, membenarkan bahwa penyesuaian menu terus dilakukan agar makanan lebih diterima siswa.

“Kalau di sini alhamdulillah anak-anak suka sayur. Cuma memang ada beberapa lauk di awal-awal yang jadi kendala. Misalnya lele. Ketika digoreng kering lalu dimasukkan ke ompreng, lama-lama basah dan bau anyirnya menyengat,” ujarnya.

Karena banyak keluhan dari siswa, pihak sekolah langsung mengomunikasikan hal tersebut kepada SPPG Pujer.

“Alhamdulillah sekarang tidak ada lagi menu lele,” tambahnya.

Program MBG di SDN Mangli terus dioptimalkan agar menjadi intervensi nutrisi yang tepat sasaran. Selain mengurangi angka anak berangkat sekolah dalam kondisi lapar, program ini diharapkan mampu mendukung peningkatan kesehatan dan konsentrasi belajar siswa secara berkelanjutan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow