Program MBG Dinilai Tidak Ganggu Jadwal SAS di SDN Mangli, Justru Tingkatkan Antusias dan Kedisiplinan Siswa
Program Makan Bergizi (MBG) yang tengah berjalan di SDN Mangli, Kecamatan Pujer, dipastikan tidak mengganggu pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS). Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah dan Koordinator MBG sekolah.
KABAR RAKYAT, BONDOWOSO – Program Makan Bergizi (MBG) yang tengah berjalan di SDN Mangli, Kecamatan Pujer, dipastikan tidak mengganggu pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS). Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah dan Koordinator MBG sekolah.
Kepala SDN Mangli, Dwi Restu Wahyudi, menegaskan bahwa jadwal MBG telah disesuaikan sehingga tidak berbenturan dengan waktu ujian.
“Saya rasa tidak mengganggu. Jam pertama ujian itu pukul 07.30–09.00 WIB. Jadi pukul 09.00 WIB anak-anak bisa mulai makan, kemudian pukul 09.30 WIB masuk lagi untuk ujian kedua,” jelasnya, Rabu (3/12/2025).
Koordinator MBG SDN Mangli, Purnomo Sulistio, menguatkan bahwa seluruh jadwal SAS berlangsung normal tanpa perubahan.
“Untuk waktu ujian tetap seperti biasa, tidak ada perubahan, semuanya berjalan seperti biasanya,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran MBG justru berdampak pada meningkatnya kedisiplinan siswa.
“Siswa memang ada peningkatan kerajinan setelah adanya MBG,” katanya.
Namun karena program ini baru berjalan selama setengah semester, pihak sekolah belum bisa melihat pengaruh signifikan terhadap hasil SAS tahun ini.
“Semester depan mungkin kita sudah bisa menilai, tetapi sekarang anak-anak sangat antusias, baik dalam mengerjakan ujian maupun menyambut MBG,” tambah Purnomo.
Selain dampak pada kehadiran dan semangat belajar, program MBG juga dirasakan meringankan beban ekonomi keluarga.
“Di kelas saya, terutama kelas 4, yang awalnya anak-anak sering jajan, sekarang mereka bisa menyisihkan uang sakunya untuk ditabung,” ujar Purnomo.
Menu favorit siswa pun semakin terlihat, terutama makanan olahan berbahan daging.
“Menu yang paling disukai itu daging olah seperti nugget dan ayam katsu,” katanya.
Meski belum pernah menggelar rapat koordinasi resmi dengan SPPG Pujer, komunikasi terkait MBG tetap berjalan lancar.
“Kita intens komunikasi lewat grup WhatsApp. Kalau ada kendala, langsung disampaikan di sana,” jelas Purnomo.
Purnomo menjelaskan alasan siswa begitu bersemangat menyambut program ini. Selain karena menu yang menarik, banyak siswa di SDN Mangli yang berangkat sekolah tanpa sarapan.
“Mayoritas walimurid bekerja sejak pagi buta, ada yang ke pasar atau ke sawah. Jadi siswa antusias menunggu MBG ini di sekolah. Selain itu mereka juga bisa menyisihkan uang sakunya,” katanya.
Program MBG di SDN Mangli terus berjalan dengan penyesuaian yang dianggap mampu mendukung proses belajar, tanpa mengganggu kegiatan akademik termasuk pelaksanaan SAS.
What's Your Reaction?