Atap Asrama Putri Ambruk, Anggota DPRD Jatim Zeiniye Turun Tangan Dorong Rehabilitasi Pesantren di Situbondo
Pasca ambruknya atap asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Abdul Qodir Jaelani di Situbondo, Anggota DPRD Jawa Timur Zeiniye dari Fraksi PPP langsung turun tangan meninjau lokasi. Dalam kunjungannya, Zeiniye menyalurkan bantuan pangan, menyampaikan belasungkawa, serta berkomitmen mendorong rehabilitasi bangunan pesantren. Ia juga mengapresiasi kemandirian pesantren yang selama ini mendidik ratusan santri tanpa biaya besar, sebagai bentuk nyata pengabdian dan keikhlasan pengasuhnya.
SITUBONDO—Pasca ambruknya atap asrama putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Abdul Qodir Jaelani, Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PPP, Zeiniye, langsung meninjau lokasi pada Kamis (30/10). Dalam kunjungan tersebut, Zeiniye tak hanya menyalurkan bantuan pangan, tetapi juga menyampaikan belasungkawa serta berkomitmen mendorong rehabilitasi bangunan pesantren yang terdampak.
Bersama pengurus DPC PPP Kabupaten Situbondo, Zeiniye menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa pondok pesantren tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan ikut memperjuangkan perhatian dari pemerintah provinsi terhadap kondisi infrastruktur di lembaga pendidikan Islam itu.
“Pertama, saya turut berduka cita atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah beserta seluruh santri dan keluarganya,” ujar Zeiniye.
Menurut Zeiniye, musibah adalah bagian dari takdir yang tak bisa dihindari. Ia mengimbau agar masyarakat tidak tenggelam dalam ketakutan berlebihan, melainkan tetap waspada dan memperkuat semangat gotong royong menghadapi ujian tersebut.
Dalam perbincangannya dengan pihak pesantren, Zeiniye menjelaskan bahwa lembaga pendidikan ini sebelumnya sudah menerima beberapa bentuk bantuan, namun belum pernah mendapatkan dukungan untuk pembangunan atau rehabilitasi fisik asrama.
“Kalau untuk pembangunan atau rehab pondok pesantren memang belum pernah sama sekali. Maka ini menjadi tanggung jawab kami sebagai anggota DPRD Provinsi untuk mengupayakan alokasi anggaran agar infrastruktur asrama mendapat perhatian,” ujarnya.
Selain membawa bantuan pangan, Zeiniye juga memberikan dukungan moral kepada pengasuh pondok, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi. Ia menilai, pondok pesantren tersebut memiliki nilai pengabdian dan kemandirian yang tinggi dalam mengelola pendidikan santri.
“Satu nilai luar biasa dari pesantren ini adalah kemandiriannya. Bayangkan, dengan sekitar 300 santri putra dan putri, mereka tidak dipungut biaya selain uang bulanan Rp20 ribu dan beras 15 kilogram. Semua kebutuhan di luar itu ditanggung pengasuh,” tutur Zeiniye.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Zeiniye itu menyebut, keikhlasan pengasuh pondok dalam menanggung biaya pendidikan santri menjadi bentuk nyata pengabdian untuk mencerdaskan anak bangsa — bukan hanya dalam ilmu, tetapi juga dalam pembentukan akhlak mulia.
“Jadi kemandirian pondok pesantren ini harus kita apresiasi sebesar-besarnya. Musibah ini hanyalah bagian kecil dari pengorbanan dan pengabdian besar yang telah dilakukan pengasuh,” katanya.
Zeiniye menambahkan, pascakejadian tersebut pihaknya bersama pejabat lain akan memperjuangkan rehabilitasi pondok melalui program pemerintah daerah. “Tadi Mas Rio datang, kemarin Mbak Ulfi, dan sebentar lagi kepala BBDP Provinsi juga akan meninjau. Insya Allah, kami usulkan untuk masuk dalam program pembangunan tahun 2026,” ujarnya optimistis.
Sementara itu, selain Partai PPP, tampak sejumlah perwakilan partai politik lain seperti DPD Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga turut berkunjung ke kediaman KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi untuk menyampaikan empati atas peristiwa tersebut.
Penulis: Khairul
What's Your Reaction?