Belatung dalam Ompreng MBG di Tuban, Wajah Buruk Program Makanan Bergizi Gratis di Hari Pertama

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto tercoreng di hari pertama pelaksanaannya di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban.

Jul 16, 2025 - 17:09
Jul 16, 2025 - 18:16
 0  53
Belatung dalam Ompreng MBG di Tuban, Wajah Buruk Program Makanan Bergizi Gratis di Hari Pertama
Belatung di Ompreng MBG di SMAN 1 Tuban

TUBAN– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto tercoreng di hari pertama pelaksanaannya di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. 

Bukannya gizi, justru belatung yang ditemukan bersarang di lauk.

Dalam video yang tersebar di grup WhatsApp, tampak jelas seekor belatung hidup menggeliat di dalam wadah makanan. Siswa-siswa yang menerima menu MBG spontan menolak menyantapnya.

“Ora usah mangan kabeh iki,” ujar seorang siswa dalam rekaman video yang beredar.

Kejadian itu terjadi pada Senin, 14 Juli 2025, dan melibatkan siswa SMAN 1 serta SMKN Tambakboyo. Temuan tersebut bukan sekadar kelalaian teknis, namun juga mencerminkan buruknya kontrol kualitas dari pihak penyedia.

Salah satu video bahkan menunjukkan siswa mengejek kualitas makanan sambil tertawa. “Iki loh makanan bergizi, mbok gedene ngene,” ujar seorang siswa sambil mengarahkan kamera ke belatung di makanannya.

Namun, saat media mencoba mengonfirmasi langsung ke pihak SMKN Tambakboyo, tak satu pun pihak sekolah bersedia memberikan pernyataan.

 Diamnya institusi pendidikan justru menambah kecurigaan bahwa ada masalah yang tak ingin dibuka ke publik.

Camat Tambakboyo Ari Wibowo Waspodo mengakui bahwa siswa dalam video adalah benar dari dua sekolah tersebut. Ia mengaku baru mengetahui kejadian itu dari awak media.

 “Kemarin saya tahu malah dari teman-teman media bahwa ditemukan ulat di dalam ompreng makanan bergizi gratis,” kata Ari saat dikonfirmasi, Selasa (15/7/2025).

Ari berdalih, ulat tersebut bukan belatung, melainkan ulat sayuran. Pernyataan yang justru memperkeruh suasana karena menimbulkan kesan pembelaan, bukan penyelesaian.

“Informasinya itu ulat dari sayuran. Kemarin memang empat ompreng, di titik pertama dua ompreng dan di titik kedua dua ompreng,” tambahnya.

Lebih jauh, ia menyatakan dukungannya terhadap program nasional tersebut. Namun, ia meminta agar penyedia makanan lebih ketat menjaga standar kebersihan. “Kami berharap penyedia mengecek kembali, agar tidak ada keluhan lagi,” ujarnya.

Pernyataan normatif dari pejabat daerah itu tak cukup menjawab kekecewaan publik. Program MBG yang seharusnya menjadi simbol perbaikan gizi anak bangsa malah menuai sorotan karena kelalaian mendasar: kebersihan.

Pertanyaan yang belum terjawab: siapa penyedia makanan tersebut? Apakah ada audit sebelum pendistribusian? Dan, bagaimana sistem pengawasan selama program berlangsung?

Kejadian ini membuka celah evaluasi terhadap program MBG di berbagai daerah. Jika di hari pertama saja sudah muncul ulat, bagaimana dengan pelaksanaan di hari-hari berikutnya?

Program bergizi gratis seharusnya menjadi lompatan kemajuan, bukan blunder awal yang menciptakan trauma di kalangan siswa. Pemerintah perlu turun tangan lebih tegas. Tak cukup dengan imbauan, harus ada sanksi bagi pihak yang lalai.

Di sisi lain, ini menjadi pengingat bahwa program ambisius tanpa kesiapan teknis adalah bumerang. Anak-anak sekolah bukan kelinci percobaan, dan gizi mereka bukan eksperimen.

Jika penyedia makanan tidak kompeten, mengapa tetap dilibatkan? Ada apa di balik proses pengadaan? Dugaan bahwa ini hanya proyek seremonial tanpa kontrol mutu kini makin kuat.

Masyarakat layak mendapat penjelasan, bukan sekadar klarifikasi basa-basi. Presiden Prabowo tentu tak ingin program unggulannya runtuh gara-gara lalat dan belatung.

Alih-alih meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, kasus seperti ini malah memunculkan ketidakpercayaan publik terhadap kebijakan makan gratis nasional.

Kritik tajam harus dijawab dengan perbaikan menyeluruh, bukan sekadar menyalahkan ulat dari sayuran.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow