Blokade Jalan Nasional Terhasut Isu PHK, Bupati Situbondo Turun Tangan, Janji Lindungi Karyawan Pasir Putih

Puluhan karyawan Wisata Bahari Pasir Putih, Situbondo, memblokade Jalan Nasional Situbondo–Banyuwangi pada Senin (28/7/2025).

Jul 29, 2025 - 07:05
Jul 29, 2025 - 07:07
 0
Blokade Jalan Nasional Terhasut Isu PHK, Bupati Situbondo Turun Tangan, Janji Lindungi Karyawan Pasir Putih
Bupati Situbondo saat berdialog dengan karyawan wisata bahari Pasir Putih pasca aksi spontanitas perihal memdengat isu PHK

SITUBONDO— Puluhan karyawan Wisata Bahari Pasir Putih, Situbondo, memblokade Jalan Nasional Situbondo–Banyuwangi pada Senin (28/7/2025). 

Aksi spontan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas isu kabar rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang disebut akan dilakukan pada 31 Juli mendatang.

Aksi blokade tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas di jalur pantura, salah satu akses utama di kawasan timur Pulau Jawa.

 Koordinator aksi, Ruaidi, menyatakan bahwa reaksi para pekerja muncul karena minimnya komunikasi dari pihak pengelola.

 “Yang kami tahu bukan sosialisasi, tapi langsung kabar PHK. Jadi teman-teman reaktif,” ujarnya.

Kabar soal aksi ini cepat menyebar dan mengundang perhatian publik.

Tak lama kemudian, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, turun langsung ke lokasi untuk menemui para pegawai dan mendengarkan aspirasi mereka.

Dalam pertemuan tersebut, para karyawan menyampaikan keresahan mereka secara terbuka kepada orang nomor satu di Kabupaten Situbondo.

Mereka berharap tetap bisa bekerja dan mendapat kepastian hukum terkait status mereka. “Saat ditanya Bupati, semua kompak bilang ingin tetap bekerja. Dan beliau menjawab, siap dengan janji,” kata Ruaidi saat dialog.

Menanggapi hal itu, Bupati Yusuf menyampaikan komitmennya untuk tetap melibatkan para karyawan dalam pengelolaan wisata bahari Pasir Putih ke depan.

Dia menegaskan bahwa Pemkab Situbondo akan menyusun sistem seleksi ulang yang transparan, termasuk kemungkinan melalui skema outsourcing.

“Saya ini sayang kepada Pasir Putih dan semua karyawannya. Kita akan rekrut ulang secara tertib dan sesuai aturan,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Rio.

Lebih lanjut, Mas Rio menjelaskan, bahwa kebijakan ini diambil bukan untuk memberhentikan pekerja, melainkan untuk menyelamatkan pengelolaan keuangan negara agar lebih profesional dan akuntabel.

Menurutnya, pariwisata harus dikelola secara modern dan berorientasi pada keberlanjutan.

“Tujuan kami bukan memecat. Tapi kami ingin menyelamatkan uang negara, dan memastikan tempat wisata dikelola secara bertanggung jawab,” tegasnya.

Mas Rio juga menekankan, bahwa status hukum para pegawai akan diperjelas agar mereka lebih terlindungi ke depannya.

Dia mengakui banyak pekerja yang telah lama mengabdi, dan hal itu menjadi pertimbangan tersendiri dalam proses rekrutmen ulang.

“Saya ingin semua dilibatkan, tapi dengan status hukum yang jelas. Itu sebabnya kita akan atur ulang dengan sistem outsourcing,” jelasnya lagi.

Dalam suasana penuh emosi itu, Bupati Yusuf sempat berbagi kenangan pribadinya tentang Pasir Putih. Ia mengingat masa-masa saat masih bersekolah di Jember, di mana pantai tersebut sudah menjadi destinasi favorit di Jawa Timur.

“Sejak tahun 90-an, Pasir Putih sudah jadi ikon wisata. Saya ingat betul pasir putihnya yang bersih dan keindahannya yang luar biasa,” kenangnya.

Di akhir dialog, Bupati Mas Rio menyampaikan harapan agar polemik ini menjadi titik awal pembenahan manajemen wisata Pasir Putih. 

"Pemerintah daerah berkomitmen menjaga destinasi ini sebagai kebanggaan Situbondo, sekaligus sumber penghidupan yang adil bagi warga sekitar," ujarnya.

Dengan janji perlindungan dan reformasi tata kelola, Pemkab Situbondo menaruh harapan bahwa Wisata Bahari Pasir Putih akan terus bersinar, tak hanya sebagai tujuan wisata, tetapi juga sebagai simbol keberpihakan kepada rakyat.

Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow