Pemkab Bondowoso Ambil Bagian dalam Gerakan Nasional Ketahanan Pangan

Apr 7, 2025 - 13:50
Apr 7, 2025 - 14:08
 0
Pemkab Bondowoso Ambil Bagian dalam Gerakan Nasional Ketahanan Pangan
Pemkab Bondowoso saat panen raya di Desa Bataan

BONDOWOSO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso turut ambil bagian dalam Gerakan Nasional Ketahanan Pangan yang digagas Kementerian Pertanian RI di Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Senin (07/04/2025). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya pada komoditas beras sebagai bahan pangan utama masyarakat Indonesia.

Bupati Bondowoso, KH Abd. Hamid Wahid menyampaikan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremonial, namun menjadi langkah strategis dalam pemetaan potensi dan penguatan ketahanan pangan di daerah.

"Kegiatan kita pagi hari ini sebetulnya gerakan nasional yang leading sektornya adalah pertanian. Ini dalam rangka memperkokoh dan memperteguh tekad kita bersama untuk swasembada pangan," ujar Bupati.

Lebih lanjut, Bupati menyebut bahwa Bondowoso sejatinya memiliki potensi besar sebagai lumbung padi. Namun, selama ini proses pengolahan hasil pertanian belum sepenuhnya dilakukan di daerah sendiri. 

"Oleh karena itu, diperlukan langkah hilirisasi agar hasil pertanian bisa memberikan nilai tambah bagi daerah," imbuhnya.

Ra Hamid (panggilan akrab Bupati Bondowoso) menilai, pemerintah pusat telah mendorong berbagai program untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah, termasuk melibatkan jajaran TNI dan Polri. Beberapa program seperti tanam jagung dan Serap Gabah (Sergap) yang diinisiasi Kodim 0822 Bondowoso menjadi bagian dari upaya tersebut.

"Kita dorong langkah hilirisasi ini. Bulog kemungkinan juga akan mengambil peran. Pemkab akan berpartisipasi memfasilitasi apa yang bisa dilakukan untuk mempercepat gerakan ini," jelas Ra Hamid.

Bupati menegaskan bahwa upaya ketahanan pangan ini merupakan bagian dari proses pemetaan potensi yang ada di Bondowoso. Seluruh langkah pengembangan nantinya akan dilakukan secara sinergis melibatkan seluruh komponen, baik vertikal maupun horizontal di tingkat kabupaten.

"Kondisi kita sekarang ini bukan hasil akhir dari pekerjaan, tapi bagian dari proses. Kita akan menyampaikan data awal potensi kita seperti apa, dan nanti pengembangannya tentu akan dilakukan bersama-sama," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanianan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso, Hendri Widotono, mengatakan, untuk panen padi ini luasnya sekitar 8 hektar.

Dengan luasanan itu pihaknya melakukan penghitungan produktivitas. Yakni, hasil ubinanya 2,5 meter x 2,5 meter, adalah 4,6 kilogram. 

"Artinya, melihat penghitungan ini maka provitas padi yang dipanen dalam 1 hektar bisa mendapatkan 7,3 ton dengan estimasi kehilangan hasil 20-10 persen. Provitas 7,3 ton/ha," urainya. 

Adapun luasan sawah yang dipanen sekitar 8 hektar di Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang milik para petani yang tergabung dalam kelompok tani maju II. 

"Jenis padinya ini Mapan 05," pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow