DLH Situbondo Perkuat Gerakan Warga Mengolah Sampah Lewat Bank Sampah
Bank Sampah Wijaya Mandiri di Kelurahan Dawuhan, Situbondo, menjadi gerakan warga yang mampu mengubah masalah sampah menjadi peluang ekonomi. Berjalan sejak 2018, bank sampah ini melibatkan 130 nasabah dan mendapat dukungan DLH Situbondo untuk memperkuat pengelolaan sampah di tingkat masyarakat.
KABAR RAKYAT,SITUBONDO– Berawal dari persoalan sampah yang tak terkelola dan kerap memicu luapan air sungai, Bank Sampah Wijaya Mandiri di Kelurahan Dawuhan tetap bertahan sejak berdiri pada 2018. Upaya warga ini kini menjadi salah satu penggerak perubahan di kawasan perkotaan Situbondo.
Sedikitnya 130 nasabah tercatat rutin menukar sampah dengan uang, sementara sebagian lainnya memilih menukarnya dengan tanaman sayuran yang disediakan pengelola.
Bank sampah yang berada di tengah permukiman padat ini diprakarsai lima warga setempat. Mereka terus bergerak menjaga komitmen bahwa pengelolaan sampah dapat membawa manfaat jangka panjang, baik bagi lingkungan maupun ekonomi warga.
Purwanto, salah satu penggagas Bank Sampah Wijaya Mandiri, mengatakan bahwa persoalan sampah menjadi pemicu utama luapan air sungai yang kerap terjadi. Menurutnya, jika dikelola dengan benar, sampah justru bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
“Semua berawal karena banyak sampah yang terbawa arus sungai, dan saya juga sering melihat warga membuang sampah dapur ke sungai,” kata Purwanto.
Fenomena tersebut mendorong Purwanto dan empat rekannya membentuk Bank Sampah Wijaya Mandiri sebagai langkah nyata menekan pencemaran sekaligus mengelola sampah menjadi produk bernilai.
Dengan semangat kebersamaan, mereka membawa jargon “Sampah Kita adalah Tanggung Jawab Sendiri” sebagai fondasi gerakan. Prinsip itu terus menjadi dorongan bagi mereka untuk menjemput, memilah, dan mengolah sampah dari warga.
“Saat ini sudah ada 130 nasabah yang menyetorkan sampah ke kami,” ujar Purwanto.
Saat ditanya soal keterlibatan pemerintah, Purwanto menegaskan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Situbondo turut membantu. Meski bank sampah ini lahir dari keprihatinan warga, dukungan pemerintah tetap hadir dalam beberapa kegiatan.
Ia menyebut DLH beberapa kali memberikan solusi terkait penanganan sampah, mulai dari proses pemilahan hingga pemanfaatan sampah sayur menjadi kompos.
“Peran DLH ada, Mas. Yang paling sering itu pengambilan sampah botol plastik yang kami jual. Teman-teman DLH yang ambil,” kata Purwanto.
Jargon lain yang mereka gaungkan adalah “Sampah Dipilah, Rupiah Melimpah”, sebagai ajakan agar masyarakat lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan.
Sementara itu, Sekretaris DLH Situbondo Hendrayono menyebut saat ini pemerintah telah membentuk 86 bank sampah yang tersebar di seluruh kecamatan sebagai strategi pengurangan sampah dari sumbernya.
“Sosialisasi terus kami lakukan ke masyarakat. Total bank sampah di seluruh kabupaten saat ini berjumlah 86,” ujar Hendrayono.
Dalam waktu dekat, DLH juga merencanakan bimbingan teknis (bimtek) guna meningkatkan kemampuan pengelola dalam mengolah sampah secara tepat dan berkelanjutan.
Memasuki masa transisi peralihan musim, DLH mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin membuang sampah pada tempatnya dan mulai membiasakan pemilahan sampah dari rumah masing-masing.
“Jangan membuang sampah di luar TPS. Bersihkan selokan di sekitar rumah, dan kurangi penggunaan plastik sekali pakai,” kata Hendrayono.
Penulis: Khairul
What's Your Reaction?