IAI At-Taqwa Bondowoso Tegaskan Identitas Kampus Pergerakan, Puluhan Bendera PMII Dikibarkan

Puluhan bendera PMII berkibar di lapangan At-Taqwa Islamic Center (AIC) Bondowoso saat pembukaan PK2MB 2025, meneguhkan identitas kampus sebagai basis pergerakan.

Sep 13, 2025 - 21:23
Sep 13, 2025 - 21:24
 0
IAI At-Taqwa Bondowoso Tegaskan Identitas Kampus Pergerakan, Puluhan Bendera PMII Dikibarkan
Sivitas akademika, jajaran pimpinan IAI At-Taqwa foto bersama aktivis PMII

BONDOWOSO– Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PK2MB) 2025 di Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso berlangsung meriah, Jumat–Minggu (12–14/9/2025). 

Acara ini bukan sekadar forum orientasi akademik, melainkan juga penegasan identitas At-Taqwa sebagai kampus pergerakan.

Kibaran puluhan bendera Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di lapangan At-Taqwa Islamic Center (AIC) menjadi simbol kuat. 

Warna biru-kuning pergerakan mendominasi suasana, mempertegas posisi At-Taqwa sebagai basis sentral kaderisasi PMII di Bondowoso.

Ketua PMII Rayon Averroes, Rifky Gimnastiar, menyebut PK2MB adalah gerbang awal mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat dinamika kampus pergerakan.

“IAI At-Taqwa adalah rumah kaderisasi. Di sini mahasiswa tidak hanya kuliah, tetapi juga belajar mengabdi, mengorganisasi, dan bergerak untuk masyarakat,” ujarnya.

Rifky menambahkan, mayoritas kepengurusan intra kampus saat ini berasal dari kader PMII.

Mulai dari presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa, ketua dewan perwakilan mahasiswa, hingga ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) prodi, semuanya diisi kader PMII aktif.

“Ini bukti bahwa kaderisasi PMII di At-Taqwa berjalan baik. Semua pimpinan lembaga intra kampus adalah kader pergerakan. Nilai-nilai PMII tidak hanya diajarkan, tapi dipraktikkan dalam kepemimpinan nyata,” tegas Rifky.

Menurutnya, PMII tidak sekadar bergerak di bidang advokasi dan kontrol sosial terhadap pemerintah, melainkan juga menaruh perhatian besar pada pembinaan kader. “Kaderisasi tetap prioritas utama. Tanpa kader yang kuat, advokasi dan gerakan sosial akan kehilangan arah dan daya tahan,” tambahnya.

Untuk mahasiswa baru yang berminat, Rifky mengimbau agar mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba). Informasi teknis, katanya, akan diumumkan oleh kepengurusan rayon masing-masing.

“PMII adalah ruang kaderisasi utuh. Di sinilah mahasiswa belajar menjadi agen perubahan sekaligus pengontrol sosial,” katanya.

Dalam proses kaderisasi, mahasiswa baru dibekali materi dasar yang mencakup kepemimpinan, manajemen aksi, nilai dasar pergerakan, manajemen isu dan konflik, geopolitik, analisis kebijakan publik, Ahlussunnah wal Jamaah sebagai manhaj al-fikr wal harakah, kesetaraan gender dan Nahdlatun Nisa’, hingga teknis lobi, negosiasi, dan paradigma kritis.

Rifky menilai, paket pembekalan ini tidak hanya memberi pemahaman ideologis, tetapi juga melatih keterampilan praktis mahasiswa. Dengan begitu, kader PMII tak hanya siap bersaing di dunia akademik, tapi juga tangguh di medan sosial dan kepemimpinan.

“Kami ingin mahasiswa baru sadar bahwa peran mereka bukan hanya belajar di kelas. Mereka harus siap menjadi pemimpin, penggerak, dan pembela masyarakat. Semua itu dimulai dari ruang kaderisasi PMII,” pungkasnya.

Selain pengenalan akademik, PK2MB juga dimeriahkan dengan stand UMKM mahasiswa, pentas seni per kelompok, hingga penampilan hadrah. Acara berlangsung hangat, interaktif, dan menjadi ruang silaturahmi awal bagi seluruh mahasiswa baru At-Taqwa.

Yang menarik, baik Rektor IAI At-Taqwa Bondowoso, Dr. Suheri, S.Pd.I, M.Pd.I, maupun Ketua Yayasan At-Taqwa, Drs. KH. Abah Imam Barmawi Burhan, sama-sama merupakan kader PMII. Fakta ini kian meneguhkan bahwa kultur pergerakan sudah mendarah daging dalam kepemimpinan At-Taqwa.

Dengan demikian, PK2MB 2025 bukan hanya menandai langkah awal perjalanan akademik mahasiswa baru, tetapi juga membuka ruang lebih luas untuk menghidupkan semangat pergerakan di IAI At-Taqwa Bondowoso.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow