Jember Krisis BBM, Akademisi Universitas Islam Jember Angkat Bicara

KABAR RAKYAT, JEMBER - Achmad Fawaid, S.E.,M.E salah seorang dosen akademisi Universitas Islam Jember mengaku prihatin dengan kondisi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember.

Jul 28, 2025 - 16:39
Jul 28, 2025 - 18:42
 0
Jember Krisis BBM, Akademisi Universitas Islam Jember Angkat Bicara
Achmad Fawait, S.E.,M.E Akademisi Universitas Islam Jember (Foto: Istimewa)

KABAR RAKYAT, JEMBER - Achmad Fawaid, S.E.,M.E, dosen akademisi Universitas Islam Jember (UIJ) mengaku prihatin, dengan kondisi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember.

Dirinya melihat, berapa hari saja pasca ditutupnya jalur gumitir hingga berdampak kemacetan panjang di jalan lingkar Situbondo membuat suplai BBM terganggu.

"Kita melihat fenomena ini sangat-sangat berdampak pada semua sektor. Anak kuliah yang mulai berkurang, anak sekolah yang tidak bisa pergi ke sekolah, anak SMK yang tidak bisa pergi magang. Ini menyedihkan," katanya, Senin (27/07/2025) siang.

Dosen muda ini juga memandang, mobilitas sosial dan roda perekonomian masyarakat di pasar-pasar tradisional seperti mulai kurang bergairah.

"Penjual keliling yang biasanya berjejer, mendadak libur. Petani terhambat, untuk mengantarkan hasil kebunnya. Ini memprihatinkan," ulasnya.

Sebagai masyarakat yang sekaligus pegiat ekonomi dirinya menilai, pemerintah terlalu gegabah tanpa perhitungan yang matang dan terkesan minim kajian.

"Mitigasi penanggulanngan kelangkaan harusnya dikaji dulu. Potensi-potensi itu, harus dibaca. Kemudian dipetakan. Baru ambil kebijakan," sambungnya.

Langkah Bupati Jember Gus Fawait untuk melobi ke Depo Malang dan Surabaya dinilainya sudah tepat. Namun, masih belum bisa menjawab keluhan warga Jember.

"Kita hitung, jumlah masyarakat di Kabupaten Jember ini 2 juta lebih. Tentu, mereka memiliki mobilitas sosial setiap hari. Kalau hanya menggunakan mobil tengker yang ada tidak akan mampu. Jadi harus ada terobosan lain," sebutnya.

Dari beberapa fakta di lapangan, pria kelahiran 1990 ini mengambil satu kesimpulan bahwa kejadian ini bukanlah yang biasa.

"Ini fenomena yang luar biasa. Jika ini berlangsung lama, semua sektor akan terdampak. Segera carikan jalan," pintanya.

Fawait meminta Bupati dan DPRD Jember serta OPD terkait untuk menggandeng semua pihak untuk mencarikan solusi bersama.

"Undang dan rangkul semua elemen. Mulai dari OPD, TNI, Polri, akademisi, serta stake holder terkait untuk mencarikan jalan keluarnya bareng-bareng," pintanya.

Aktivis ini menilai, Jember banyak memiliki sumberdaya yang bisa dimanfaatkan jika Pemkab Jember serius.

"Jember masih banyak memilki banyak SDM. Misalkan, TNI atau Polri dilibatkan untuk melakukan pengawalan khusus dari Malang dan Surabaya. Karena Pertamina keterbatasan sopir ini kan bisa," tuturnya.

Kendati begitu, dirinya masih memiliki keyakinan, Jember akan segera keluar dari persoalan krusial dan sampai hari ini belum terurai.

"Kami yakin, semua kesulitan akan segera diatasi. Pembangunan jalur gumitir lancar, pasokan BBM juga lancar. Ini harapan kami," tutupnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow