KONI Bondowoso Dinilai Gagal Total, DPRD Desak Evaluasi Menyeluruh
Kegagalan kontingen Bondowoso dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 menuai sorotan tajam. Kritik paling keras datang dari Ketua Komisi III DPRD Bondowoso, Sutriyono, yang menilai KONI Bondowoso gagal total dalam melakukan pembinaan dan pengelolaan cabang olahraga.

BONDOWOSO– Kegagalan kontingen Bondowoso dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 menuai sorotan tajam.
Kritik paling keras datang dari Ketua Komisi III DPRD Bondowoso, Sutriyono, yang menilai KONI Bondowoso gagal total dalam melakukan pembinaan dan pengelolaan cabang olahraga.
Sutriyono menyebut, hasil memalukan di Porprov bukan hanya soal kalah bersaing, melainkan cerminan dari buruknya tata kelola dan visi pembinaan jangka panjang yang tidak jelas dari KONI.
“Ini bukan sekadar soal hasil pertandingan. Ini soal sistem yang rusak, yang tidak bisa terus dibiarkan,” tegasnya, Kamis (10/7/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dari total hibah Rp 1,5 miliar yang diterima KONI tahun 2024, Rp 500 juta dihabiskan hanya untuk operasional internal KONI, sementara sisanya dibagi ke puluhan cabang olahraga yang sangat minim anggaran pembinaannya.
"Ada cabor yang hanya dapat Rp 18 juta setahun. Apa yang bisa dibina dengan itu?" ujarnya dengan nada kecewa.
Ia menuding KONI tidak memiliki target dan arah yang jelas, serta minim inovasi dalam program pembinaan.
“KONI seperti berjalan tanpa kompas. Tidak ada visi, tidak ada program jangka panjang. Atlet potensial dibiarkan tanpa pendampingan serius,” tambahnya.
Sutriyono juga menyentil lemahnya pengawasan dari Disparbupora Bondowoso terhadap penggunaan anggaran hibah KONI. Ia mempertanyakan sejauh mana proposal dan laporan kegiatan benar-benar ditelaah dan diawasi.
“Jangan-jangan pengawasan hanya formalitas,” kritiknya.
Dengan tegas, DPRD meminta evaluasi total terhadap KONI. Mulai dari struktur, sistem pendanaan, hingga pertanggungjawaban program.
“Kalau KONI masih seperti ini, jangan harap olahraga Bondowoso bisa berbicara banyak di ajang manapun. Ini soal tanggung jawab dan harga diri daerah,” tandas Sutriyono.
Ia menutup pernyataannya dengan mendesak Bupati Bondowoso untuk segera bertindak tegas.
“Ini saatnya KONI dibenahi total. Jangan biarkan organisasi penting seperti ini dikelola asal-asalan,” pungkasnya.
What's Your Reaction?






