Menggugah Selera dengan Nasi Tutug Oncom: Menyelami Keunikan Kuliner Sumedang yang Menghadirkan Kelezatan Tradisional Tiada Tanding

KABAR RAKYAT - Nasi Tutug Oncom merupakan salah satu ikon kuliner Sumedang yang sudah dikenal luas karena keunikan cita rasanya. Hidangan ini terbuat dari nasi yang harum dan lembut yang ditutug bersama oncom, hasil fermentasi biji kedelai yang kaya akan protein dan rasa gurih.
Perpaduan ini menciptakan sensasi rasa yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan nilai tradisional yang mendalam, menggambarkan kekayaan budaya kuliner khas daerah Sumedang.
Asal-usul dan Tradisi Nasi Tutug Oncom
Nasi Tutug Oncom memiliki akar budaya yang kuat di masyarakat Sumedang. Dahulu, proses fermentasi oncom merupakan teknik pengawetan makanan yang sekaligus memberikan keunikan rasa. Seiring berjalannya waktu, hidangan ini berkembang menjadi salah satu sajian favorit di berbagai acara, mulai dari jamuan keluarga hingga perayaan adat. Keberadaan nasi tutug oncom tidak hanya sekadar makanan, melainkan juga cerminan kecintaan masyarakat terhadap tradisi kuliner lokal yang harus dijaga dan dilestarikan.
Proses Pembuatan dan Kelezatan Nasi Tutug Oncom
Proses pembuatan nasi tutug oncom dimulai dari memasak nasi hingga mencapai tekstur yang pas, lalu ditutug bersama oncom yang telah difermentasi dengan bumbu khas. Teknik “ditutug” atau digeprek inilah yang menghasilkan perpaduan sempurna antara kelembutan nasi dan kelezatan oncom.
Setiap suapan menghadirkan rasa gurih yang berpadu dengan aroma harum, menjadikan hidangan ini sangat digemari oleh berbagai kalangan. Tidak heran jika nasi tutug oncom sering disebut sebagai “makanan jiwa” bagi para pecinta kuliner tradisional.
Selain kelezatannya, nasi tutug oncom juga kaya akan manfaat gizi. Kandungan protein dari oncom dan karbohidrat dari nasi menjadikannya sumber energi yang baik untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Keterampilan memasak yang diwariskan dari generasi ke generasi pun menambah nilai sejarah dan keunikan yang sulit ditemukan pada hidangan lain. Dengan demikian, nasi tutug oncom tidak hanya sekadar santapan, tetapi juga representasi warisan budaya yang patut diapresiasi.
What's Your Reaction?






