Polres Bondowoso Pastikan Tak Ada Penyandraan, Kapolsek Sempol Aman Pasca Digeruduk Massa

Nov 18, 2025 - 02:25
Nov 18, 2025 - 02:34
 0
Polres Bondowoso Pastikan Tak Ada Penyandraan, Kapolsek Sempol Aman Pasca Digeruduk Massa
Sejumlah anggota Polres Bondowoso menyambut Kapolsek Sempol Iptu Suherdi setibanya kembali di Mapolsek, Senin (17/11/2025), setelah sebelumnya dibawa warga Desa Kaligedang untuk berdialog terkait insiden yang memicu aksi massa. Aparat memastikan kondisi Kapolsek dalam keadaan baik dan situasi telah kondusif.

KABAR RAKAYAT,BONDOWOSO– Kapolsek Sempol Iptu Suherdi telah kembali ke kantornya setelah sebelumnya disebut-sebut dibawa warga ke Desa Kaligedang untuk berdialog menyusul aksi massa yang menggeruduk Mapolsek setempat.

Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono memastikan tidak ada penyanderaan dalam peristiwa yang terjadi pada Senin (17/11/2025) itu.

Iptu Suherdi kembali ke Mapolsek bersama Kapolres Bondowoso dan Dandim 0822 dalam keadaan baik. Menurut Harto Agung, tidak ada perlakuan tidak menyenangkan dari warga Kaligedang terhadap Kapolsek Sempol saat dibawa berdialog.

Pasca aksi massa, Iptu Suherdi langsung diajak warga ke Desa Kaligedang untuk berdialog sekitar pukul 11.00 WIB. Menyusul hal itu, Kapolres Bondowoso bersama Wakil Bupati Lora As’ad Yahya Syafi’i, Ketua DPRD Bondowoso H. Ahmad Dhafir, serta Dandim 0822 Letkol Arh Achmad Yani berjalan kaki menelusuri hutan menuju desa tersebut untuk menjemput Kapolsek.

Saat ini Kapolsek sudah kembali bersama kami di Polsek Sempol. Kemarin kami naik bersama Forkopimda. Saat menemui masyarakat di Desa Kaligedang, juga hadir perwakilan dari Polda Jatim,” kata AKBP Harto dalam konferensi pers di Polsek Sempol.

Harto menegaskan situasi Desa Kaligedang dan wilayah Ijen Sempol telah kembali kondusif. Ia menyebut warga telah memahami kondisi setelah anggota keluarga mereka kembali dari pemeriksaan.

Selama di Kaligedang, Iptu Suherdi tidak mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Bahkan beberapa warga mengatakan Kapolsek dikenal baik dan dekat dengan masyarakat,” ujarnya.

Ia menjelaskan insiden bermula setelah polisi melakukan upaya paksa untuk meminta keterangan terkait penyelidikan kasus perusakan pohon kopi di lahan HGU PTPN I. Tak lama setelah salah satu warga dibawa, massa mendatangi kantor Polsek.

Pasca kejadian dan Kapolsek kembali, situasi di Sempol sudah kondusif. Tidak ada lagi gejolak massa maupun aksi anarkis,” tambahnya.

Harto menegaskan Polres bersama TNI berkomitmen meningkatkan pengamanan di Kecamatan Sempol. Ia menyebut telah menghubungi DPR RI Nasim Khan, Bupati Bondowoso, dan Forkopimda untuk menggelar rapat lanjutan agar persoalan tidak berlarut.

Ini perkara sejak tahun 2006 lalu, berlanjut hingga 2025. Kami tidak putus asa dan optimis Bondowoso akan tetap kondusif. Bahkan kami berjalan kaki menuju lokasi untuk memastikan situasi,” katanya.

Sementara itu, Dandim 0822 Bondowoso Letkol Arh Achmad Yani menegaskan TNI mendukung Polri dalam menjaga keamanan wilayah. “Segala tindakan masyarakat yang melanggar aturan akan kami luruskan. Kami akan memberi masukan dan meluruskan tindakan tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang, mengingat sebelumnya juga pernah terjadi insiden yang melibatkan anggota TNI.

Sebelumnya, beredar luas video amatir yang menunjukkan massa memenuhi halaman dan pintu masuk Mapolsek sejak pagi. Dalam rekaman, massa terlihat merangsek masuk dan sempat terlibat dorong-mendorong dengan aparat. Video lain memperlihatkan sosok yang diduga Iptu Suherdi diseret keluar menuju jalan utama, sementara bendera Merah Putih diturunkan dan beberapa warga tampak membawa celurit.

Kasi Humas Polres Bondowoso Iptu Bobby Dwi Siswanto menjelaskan warga datang untuk menanyakan seorang petani yang diamankan. “Warga ingin memastikan soal salah satu warga yang diamankan untuk dimintai keterangan,” ujarnya.

Petani tersebut dibawa untuk keperluan penyelidikan dugaan perusakan tanaman kopi di lahan PTPN Ijen yang beberapa kali terjadi sejak 2023.

Bobby juga memastikan kondisi Kapolsek Sempol dalam keadaan baik. “Polsek Sempol aman dan terkendali,” tegasnya.

Kuasa hukum warga Kaligedang dari YLBHI-LBH Surabaya, Ramli Himawan, mengatakan aksi massa dipicu dugaan penculikan terhadap seorang warga. “Ada laporan warga yang dibawa oleh orang tak dikenal saat berladang. Itu yang memicu keramaian,” ujarnya.

Menurut Ramli, peristiwa terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 08.20. Saat membawa bibit alpukat, seorang warga bernama Marnoto atau Sahrul didatangi tiga orang berpakaian preman.

Setelah meminta korek tanpa alasan jelas, ketiganya langsung menarik dan menyeret Marnoto hingga jaketnya terlepas.

Marnoto kemudian dimasukkan ke mobil polisi tanpa penjelasan. Menurut Ramli, dua mobil lain mobil kebun dan Avanza hitam ikut berada di lokasi. Ia menyebut tindakan itu sebagai bentuk kriminalisasi.

Memupuk kesadaran kolektif adalah tugas kita semua. Bertahan dan melawan adalah bentuk cinta paling liar dalam mempertahankan ruang hidup,” ujar Ramli.


 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow