Puasa Ramadhan: Hikmah dan Tujuan Sejarahnya

KABAR RAKYAT - Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah utama dalam Islam yang memiliki hikmah dan tujuan yang mendalam.
Tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, puasa Ramadhan dirancang untuk membentuk ketakwaan, membersihkan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Melalui tinjauan sejarah, kita dapat memahami bagaimana hikmah dan tujuan ini tercermin dalam penetapan puasa Ramadhan.
Salah satu tujuan utama puasa Ramadhan adalah mencapai ketakwaan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 183: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
"Ketakwaan ini tercapai melalui pengendalian hawa nafsu, peningkatan kesabaran, dan kesadaran akan keberadaan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. Puasa mengajarkan kita untuk lebih disiplin, jujur, dan bertanggung jawab.
Kewajiban puasa Ramadhan pertama kali ditetapkan pada tahun kedua Hijriyah, setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Penetapan ini tidak hanya menjadi bagian dari syariat Islam, tetapi juga memiliki hikmah sejarah yang mendalam.
Puasa Ramadhan menggantikan puasa Asyura yang sebelumnya dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan umat Yahudi.
Dengan diwajibkannya puasa Ramadhan, umat Islam memiliki identitas ibadah yang unik dan lebih komprehensif. Puasa ini juga menjadi sarana untuk menyatukan umat Muslim dalam ibadah dan meningkatkan rasa persaudaraan.
Dengan memahami hikmah dan tujuan sejarah di balik puasa Ramadhan, kita dapat lebih menghargai ibadah ini dan menjalankannya dengan penuh kesadaran serta ketakwaan.
What's Your Reaction?






