Unik, Warga Situbondo Bangun Perpustakaan di Atas Sungai untuk Anak-anak

Warga Situbondo membangun perpustakaan unik di atas sungai untuk mengalihkan anak-anak dari kebiasaan bermain gawai. Perpustakaan “Perisai” kini menjadi ruang literasi baru bagi anak-anak sekitar untuk belajar dan bermain dengan aman

Oct 13, 2025 - 17:37
Oct 13, 2025 - 17:38
 0
Unik, Warga Situbondo Bangun Perpustakaan di Atas Sungai untuk Anak-anak
Sejumlah anak-anak dan warga berfoto bersama di depan Perpustakaan di Atas Sungai “Perisai DMG” di Kelurahan Dawuhan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin (13/10/2025). Perpustakaan unik yang digagas warga bernama Purwanto ini menjadi ruang literasi baru bagi anak-anak sekitar untuk belajar dan membaca setelah pulang sekolah.

SITUBONDOTerinspirasi dari aktivitas anak-anak yang dinilai kurang produktif dan berisiko membahayakan, seorang warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Jawa Timur, bernama Purwanto, membangun sebuah perpustakaan unik di atas sungai.

Perpustakaan mini yang diberi nama “Perisai” atau singkatan dari Perpustakaan di Atas Sungai itu kini menjadi tempat favorit baru bagi anak-anak untuk belajar dan membaca setelah pulang sekolah.

Terletak di kawasan perkotaan Dawuhan, Perisai tampil menonjol di antara rumah-rumah warga. Bangunan mungil dengan desain sederhana ini dilengkapi berbagai rak buku, gambar cerita, serta ornamen warna-warni yang menarik perhatian anak-anak.

Purwanto, sang pencetus ide, mengatakan alasan utama membangun perpustakaan di atas sungai karena keprihatinannya melihat banyak anak di lingkungannya yang lebih sering menghabiskan waktu bermain ponsel bahkan di area sungai.

“Ide ini muncul setelah saya lihat anak-anak SD main di sungai sambil pegang HP. Saya khawatir kalau terus dibiarkan bisa berbahaya,” ujar Purwanto saat ditemui, Senin (13/10/2025).

Di dalam ruangan berukuran sekitar 3x4 meter itu, terdapat ratusan buku bacaan anak, buku pelajaran, hingga buku motivasi. Suasana di dalam perpustakaan terasa sejuk karena lokasinya yang berada tepat di atas aliran air sungai kecil.

Pria yang akrab disapa Maspur itu menuturkan, keinginannya membangun Perisai juga berawal dari tekad untuk memperkenalkan dunia literasi kepada anak-anak sejak usia dini, termasuk kepada anaknya sendiri yang masih di bawah lima tahun.

“Saya ingin anak-anak, termasuk anak saya, terbiasa membaca sejak kecil. Membaca itu lebih asyik dan bermanfaat dibanding main HP atau mandi di sungai yang berisiko,” ungkap Maspur.

Ia berharap keberadaan Perisai bisa menjadi magnet bagi anak-anak di sekitar lingkungannya untuk belajar hal positif, terutama bagi mereka yang sebelumnya lebih suka menghabiskan waktu bermain di tepi sungai.

“Harapan saya sederhana, supaya anak-anak suka membaca. Karena bagi saya, membaca itu kunci kesuksesan,” katanya.

Maspur bahkan mencontohkan salah satu figur inspiratif bagi anak-anak, yaitu tokoh perempuan pembaca aktif di lingkungannya yang memiliki ribuan koleksi buku pribadi. Ia berharap semangat itu bisa menular ke generasi muda.

Selain menyediakan ruang baca, Maspur juga menambahkan beberapa wahana permainan seperti odong-odong dengan ornamen hewan agar anak-anak tidak bosan. Wahana itu menjadi pelengkap bagi anak-anak yang ingin bermain setelah membaca buku.

“Anak-anak biasanya cepat bosan. Jadi setelah membaca, mereka bisa langsung bermain di sekitar perpustakaan sambil mengenal berbagai jenis hewan dari dekorasinya,” jelasnya.

Menurutnya, sebagian besar buku di Perpustakaan Perisai merupakan hasil hibah dari teman-temannya yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) serta bantuan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpursip) Kabupaten Situbondo.

“Buku-buku itu saya dapat dari teman-teman dan dari Dinperpursip Situbondo. Mereka mendukung karena menilai perpustakaan ini punya manfaat sosial nyata,” ujar Maspur penuh semangat.

Kini, Perpustakaan Perisai menjadi salah satu ikon literasi baru di tengah kota Situbondo. Di tempat sederhana ini, anak-anak bisa membaca, bermain, dan belajar tanpa perlu khawatir dengan bahaya sungai atau kecanduan gawai.


Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow