Atasi Kemacetan di Banyuwangi, Negara Harus Hadir,Jangan Tunggu Masyarakat Marah
Umpatan kotor yang ditujukan kepada pemerintah semakin ramai dan gencar dilakukan masyarakat Banyuwangi, seiring dengan tidak adanya solusi dari pemangku kepentingan atas terjadinya kemacetan jalur Banyuwangi-Situbondo dan ditutupnya akses antar kota di kawasan Gumitir bahkan jalur alternatif di kawasan Ijen yang menjadi jalur alternatif juga macet

KABAR RAKYAT, BANYUWANGI - Umpatan kotor yang ditujukan kepada pemerintah semakin ramai dan gencar dilakukan masyarakat Banyuwangi, seiring dengan tidak adanya solusi dari pemangku kepentingan atas terjadinya kemacetan jalur Banyuwangi-Situbondo dan ditutupnya akses antar kota di kawasan Gumitir bahkan jalur alternatif di kawasan Ijen yang menjadi jalur alternatif juga macet.
Kondisi Kabupaten Banyuwangi seakan mau dibuat lumpuh dengan peristiwa ini, dampaknya jelas didepan mata yakni terggangunya distribusi logistik termasuk pengiriman bahan pokok dan Bahan Bakar Minyak yang mengakibatkan harga merangkat naik sehingga memicu terjadinya inflasi daerah.
“Penutupan total akan berimbas terhadap inflasi di beberapa wilayah, di antaranya Banyuwangi, Jember, bahkan termasuk Bali,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Komang Sudira Atmaja di salah satu koran harian.
Kemacetan lalu lintas memiliki dampak negatif yang luas mencakup kerugian waktu,pemborosan energi, dari sisi ekonomi jelas lebih terlihat, waktu yang seharusnya manfaat hilang dan biaya yang harus dikeluarkan. Kemacetan membuat pengguna kendaraan bermotor harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk pembelian BBM.
Sementara dari pemerintah sendiri masih kekeh melanjutkan proyek percepatan preservasi jalan yang menjadi bagian proyek strategis nasional. Bahkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali menegaskan jika pekerjaan struktur utama hanya bisa dilakukan jika seluruh arus kendaraan dihentikan demi keselamatan.
Dan ironisnya kemacetan parah kembali melanda jalur Situbondo-Banyuwangi sejak beberapa hari akibat pengurangan jumlah kapal yang beroperasi di dermaga LCM serta pembatasan muatan kapal maksimal 75 persen.
Ketika kondisi seperti ini, seharusnya pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, ASDP, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah kabupaten terdampak segera merusmuskan solusi terbaik, jangan tunggu masyarakat marah. Negara harus hadir dengan cepat dan tepat.
Dan solusi langkah strategis yang tepat untuk mengatasi kemacetan akses Banyuwangi – Situbondo antara lain dengan rekayasa lalu lintas, penambahan armada kapal penyeberangan,pengaturan jam operasional truk angkutan logistik dan peningkatan koordinasi instansi terkait.
Mengalihkan jalur dari pusat kota menuju pelabuhan dan sebaliknya, terutama pada jam-jam sibuk atau saat terjadi lonjakan kendaraan. Menyediakan kantong-kantong parkir sementara untuk kendaraan angkutan barang dan penumpang yang menunggu giliran masuk pelabuhan.
Mengajukan permohonan penambahan armada kapal penyeberangan, termasuk kapal khusus untuk truk tronton, ke Kementerian Perhubungan. Dan optimalisasi jadwal kapal agar lebih efisien dan mengurangi waktu tunggu antrean.
Mengatur jam operasional truk, terutama yang membawa muatan berat, agar tidak menumpuk pada jam-jam sibuk.Mengupayakan penambahan rute dan jadwal kereta api dari dan menuju Banyuwangi, termasuk stasiun pemberhentian.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut secara terpadu dan berkelanjutan, diharapkan kemacetan di Banyuwangi, khususnya di jalur Pelabuhan Ketapang, dapat teratasi secara efektif.
Penulis. Hariyadi Redaktur Kabar Rakyat.id
What's Your Reaction?






