Bocah 7 Tahun Penderita Jantung Bocor di Situbondo Akhirnya Dapat Kepastian Mobil Siaga, Kades Rela Tanggung BPJS
Bocah 7 tahun asal Situbondo penderita jantung bocor akhirnya mendapat kepastian layanan mobil siaga untuk berobat ke RS Soetomo Surabaya. Kepala desa bahkan berkomitmen menanggung iuran BPJS keluarga

SITUBONDO– Kekhawatiran keluarga terkait kendaraan gratis untuk berobat ke Surabaya yang dialami bocah berusia 7 tahun akhirnya mendapat kepastian.
Pemerintah desa memastikan pelayanan kesehatan akan menjadi prioritas utama ke depan.
Azka Nusaibah Al-Najwa, bocah berusia 7 tahun asal Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo, diketahui menderita penyakit jantung bawaan.
Sejak lahir, ia harus menjalani kontrol rutin di RSUD Dr. Soetomo Surabaya setiap tiga bulan sekali.
Sebelumnya, keluarga Azka mengaku kesulitan meminjam mobil siaga milik Pemerintah Desa Tanjung Kamal.
Menanggapi polemik itu, Kepala Desa Tanjung Kamal, Mohammad Azhar, menjelaskan pada saat keluarga hendak meminjam, mobil siaga sedang digunakan warga lain yang juga tengah berobat.
“Mobil siaga sudah dibawa salah satu warga ke Banyuwangi untuk pengobatan patah tulang. Kebetulan waktunya bersamaan,” ujar Azhar, Kamis (11/09/2025).
Azhar menambahkan, ke depan pihaknya akan memprioritaskan penggunaan mobil siaga bagi warga yang mengidap penyakit serius.
“Kalau memang sudah termasuk penyakit kronis, insya Allah akan ada perhatian khusus nantinya,” katanya.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Azhar menyarankan semua kepala dusun di desanya dapat mengendarai mobil siaga sebagai langkah antisipasi bila ada warga yang membutuhkan.
“Selain sopir khusus, kami sudah arahkan agar kepala dusun bisa mengemudi, sebab banyak warga membutuhkan keberadaan mobil siaga,” jelasnya.
Tak hanya itu, Azhar mengaku secara pribadi berkomitmen membantu keluarga Azka dengan menanggung sebagian biaya iuran BPJS Kesehatan.
“Saya siap membantu iuran BPJS satu keluarga. Per bulan itu Rp175 ribu, dan itu murni inisiatif pribadi saya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Mangaran, Ewilda Ruby Widodo, yang turut mendatangi rumah Azka, meminta pemerintah desa membuat standar peminjaman kendaraan operasional siaga.
Menurutnya, pemerintah desa perlu menyusun standar pelayanan dan prosedur operasional agar tidak menimbulkan polemik di kemudian hari.
“Buat standar pelayanan dan operasional siaga desa, baik mekanisme, BBM, maupun tenaga sopirnya seperti apa,” ucapnya.
Di sisi lain, Siti Arini, ibu Azka, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah desa yang telah memberikan kepastian peminjaman mobil siaga untuk berobat putrinya.
“Harapan besar saya hanya satu, anak saya Azka bisa sembuh dari penyakitnya. Terima kasih kepada kepala desa yang sudah membantu iuran BPJS kami,” tuturnya.
Penulis: Khairul
What's Your Reaction?






