Kisah Pilu Ibu Penjual Asongan di Situbondo, Berjuang Selamatkan Putrinya dari Penyakit Jantung Bocor, Kades Akan Upayakan BPJS
Kisah pilu ibu penjual asongan di Situbondo yang berjuang demi kesembuhan putrinya, Azka, penderita jantung bocor sejak lahir. Meski hidup serba kekurangan, ia tetap tegar berharap anaknya segera sembuh

SITUBONDO– Berjuang demi kesembuhan putri tercintanya yang sejak lahir divonis menderita penyakit jantung bocor, Siti Arini bersama sang suami terus berusaha keras memenuhi segala kebutuhan meski penghasilan mereka sangat terbatas.
Sehari-hari, ibu dari bocah penderita penyakit jantung itu berjualan asongan di sebuah sekolah dasar dekat rumahnya di Tanjung Sari Timur, Kecamatan Mangaran, Situbondo. Sementara sang suami bekerja sebagai buruh di toko swasta dengan upah harian hanya Rp50.000.
Siti Arini menuturkan, penyakit yang diderita putri semata wayangnya sudah berlangsung cukup lama dan bertahun-tahun tidak kunjung sembuh.
“Sekarang, selain jantung bocor, kata dokter juga ada penyumbatan di bagian paru-paru,” ucapnya lirih.
Dalam keseharian berjualan di sekolah dasar, Siti mengaku hanya bisa berharap besar agar sang anak segera mendapatkan kesembuhan.
“Saya hanya bisa mengelus dada kalau anak saya ingin ikut kegiatan atau perlombaan di sekolah. Dia sering bilang ingin aktif seperti teman-temannya,” kata Siti dengan mata berkaca-kaca.
Ia menambahkan, sebelum anaknya dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya, dirinya sempat membawanya berobat ke salah satu rumah sakit di Sidoarjo.
“Sebelum dirujuk ke RS Surabaya, saya sempat kontrol ke rumah sakit di Sidoarjo,” tuturnya.
Siti juga mengisahkan kepiluan saat berobat ke Surabaya. Ia pernah terpaksa pulang karena tidak tahu adanya perubahan jadwal kontrol lantaran belum memiliki telepon genggam.
“Saya pernah balik lagi karena ada perubahan jadwal. Saya tidak tahu karena sebelumnya belum punya HP Android. Alhamdulillah sekarang sudah ada, meski harus kredit,” ungkapnya.
Saat ditanya soal bantuan pemerintah, Siti mengaku pernah mendapatkan bantuan dari desa.
“Pernah dapat bantuan saat pandemi Covid-19, tapi setelah itu sudah tidak lagi,” ujarnya.
Meski begitu, Siti tetap tabah. Selain berdoa, ia terus mendampingi sang anak yang masih harus berjuang melawan penyakitnya.
“Harapan besar saya, semoga Azka bisa sembuh total. Kata dokter, rencana operasi masih dalam tahap diskusi dan akan diputuskan pada Oktober mendatang,” katanya lagi, menahan air mata.
Pemerintah desa setempat menyatakan akan berupaya memasukkan keluarga bocah penderita jantung itu ke dalam daftar penerima bantuan sosial melalui Dinas Sosial.
Penulis: Khairul
What's Your Reaction?






