BPJS Ketenagakerjaan Ajak Pengusaha Bondowoso Lindungi Pekerja Lewat Program Sosial
Manfaat BPJS Ketenagakerjaan meliputi perlindungan dari risiko kecelakaan kerja, kematian, hingga jaminan hari tua.

BONDOWOSO– Tak hanya menyasar buruh tani, BPJS Ketenagakerjaan juga mendorong para pengusaha dan pengrajin di Bondowoso untuk mendaftarkan pekerjanya dalam program perlindungan ketenagakerjaan. Ajakan ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Kantor Desa Bukor, Kecamatan Wringin, Selasa (17/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam memberikan jaminan sosial kepada pekerja sektor informal, termasuk buruh tani tembakau. Hadir dalam kegiatan ini para Penyuluh Pertanian Lapang (PPL), pelaku usaha kecil, dan pengrajin dari Kecamatan Wringin dan Pakem.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bondowoso, Bayu, dalam paparannya menegaskan pentingnya perlindungan kerja tidak hanya untuk petani, tetapi juga bagi pekerja di sektor usaha kecil dan kerajinan.
“Kami berharap sosialisasi ini menjadi motivasi bagi pengusaha dan pengrajin untuk mendaftarkan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Bayu menjelaskan bahwa manfaat BPJS Ketenagakerjaan meliputi perlindungan dari risiko kecelakaan kerja, kematian, hingga jaminan hari tua. Menurutnya, banyak pelaku usaha kecil yang belum menyadari pentingnya jaminan sosial tersebut bagi kelangsungan dan produktivitas pekerja mereka.
“Pekerja yang terlindungi tentu akan lebih tenang, sehat, dan produktif. Ini juga menjadi nilai tambah bagi usaha itu sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten 2 Pemkab Bondowoso, Abdurrahman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini bagian dari bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi tenaga kerja, khususnya buruh tani.
“Untuk tahun 2025, kita anggarkan sekitar Rp1,2 miliar dari APBD untuk membiayai iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi 8.445 buruh tani selama 9 bulan, dari 17 April 2025 hingga 17 Januari 2026,” jelasnya.
Kepala Desa Bukor, Mathari, menyambut baik inisiatif ini dan mengaku mengundang para pelaku usaha dan pengrajin di desanya agar turut mendengarkan langsung manfaat program BPJS Ketenagakerjaan.
“Masih banyak pengusaha kecil di desa kami yang belum mendaftarkan pekerjanya. Dengan hadir di sini, kami harap mereka tergerak untuk ikut program ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah desa juga berencana mendorong pembiayaan iuran BPJS Ketenagakerjaan melalui APBDes di masa mendatang sebagai bentuk dukungan terhadap kesejahteraan pekerja.
Melalui sosialisasi ini, BPJS Ketenagakerjaan berharap dapat meningkatkan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya perlindungan tenaga kerja dan mendorong partisipasi aktif demi terciptanya ekosistem kerja yang lebih aman dan sejahtera di Bondowoso.
What's Your Reaction?






