Hasil Survei TRI, Mayoritas Masyarakat Jember Puas Terhadap Program Wadul Guse

JEMBER- Program Wadul Guse yang diinisiasi Bupati Jember Muhammad Fawait jadi modal kuat tingginya kepuasan publik masyarakat atas kepemimpinannya selama kurun waktu 100 hari menjabat.
Berdasarkan hasil survei The Republik Institute (TRI) duet kepimpinan Bupati Jember Fawait dan Wakil Bupati Jember Djoko Susanto memperoleh penilaian 82,8 persen masyarakat Jember mengaku puas, 10,5 persen diantaranya tidak puas, 6,7 persen sisanya tidak menjawab. Survei ini dilakukan TRI dengan mengambil sampel 800 responden yang tersebar di 31 kecamatan di Jember dalam kurun waktu 15-22 Mei 2025.
“Ada beberapa program Bupati dan Wakil Bupati Jember saat ini yang menunjang tingginya angka kepuasan publik, salah satunya program Wadul Guse, kepuasannya sampai 83,5 persen,” ujar Peneliti Utama TRI Sufyanto saat memaparkan hasil surveinya di salah satu kafe di Jember, Minggu siang (15/6/2025).
Selain program Wadul Guse, masih menurut hasil survei TRI, program berobat gratis menggunakan KTP di Rumah Sakit atau universal health coverage (UCH) prioritas memiliki tingkat kepuasan publik 82 persen.
Disusul secara berurutan program perbaikan infrastruktur melalui unit reaksi cepat mencapai 80,9 persen, perbaikan infrastruktur Desa 79,1 persen, program melijo cinta 78,9 persen, dan program 20.000 beasiswa gratis kepuasanya mencapai 78,4 persen.
Menurut Sufyanto, tingkat kepuasan publik yang cukup tinggi di 100 hari kerja terhadap Pemerintah Kabupaten Jember merupakan modal kuat bagi Bupati dan Wakil Bupati kedepannya.
“Dari sekian banyak daerah yang telah kami survei, tingginya kepuasan publik di 100 hari kerja pertama bisa menjadi potret positif untuk kepimpinan didaerah hingga akhir masa jabatannya. Sebaliknya apabila kesan publik rendah di 100 hari pertama cenderung menunjukan kinerja buruk kebelakangnnya,”tegas Sufyanto.
Sufyanto melanjutkan, alasan masyarakat cenderung mengaitkan kinerja Kepala Daerah dengan masa jabatannya dalam 100 hari kerja pertama lantaran publik ingin melihat secara cepat apa yang bisa dirasakan setidaknya dalam Tiga bulan kepemimpinan Bupati atau Walikota.
Tugas selanjutnya tinggal bagaimana Pemerintah Jember konsisten dan terus mengembangkan program program yang ada untuk menjaga kepuasan publik bahkan untuk meningkatkannya,” tutur Sufyanto.
Perihal dinamika politik yang sempat menyeruak disharmonisnya Bupati dan Wakil Bupati Jember, diakui Sufyanto berdasarkan hasil surveinya hal tersebut tidak berpengaruh secara signifikan.
Potret yang ramai mempersolkan ketidak akuran Bupati dan Wakil Bupati Jember hanya berhenti di aegelintir kelompok saja. Menurutnya, ini terbukti dengan masih tingginya hasil kepuasan publik duet Fawait dan Djoko Susanto.
“Isu itu hanya dikelompok elit, hasil riset menunjukan isu yang bergulir tidak berdampak signifikan, karena riset ilmiah semacam ini bertumpu pada aspek sosiologis, rasionalitas, psikologis masyarakat dan sampling yang diambil benar benar merepresantisikan sudut pandang masyarakat secara umum,” tutup Sufyanto.
What's Your Reaction?






