BUMDes Kasemek Dongkrak Ekonomi Desa Lewat Event Mancing Berhadiah Motor
Acara yang digelar pada Minggu (15/6/2025) ini mampu menyedot ratusan peserta dari berbagai daerah, seperti Jember dan Situbondo. Mereka berbondong-bondong datang sejak pagi ke kolam pemancingan milik BUMDes setempat, membawa joran dan semangat kompetisi demi memperebutkan hadiah utama, satu unit sepeda motor Yamaha Vixion.

BONDOWOSO– Inovasi ekonomi terus dikembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kasemek di Kecamatan Tenggarang, Bondowoso. Salah satunya melalui gelaran lomba memancing ikan lele yang tak sekadar menjadi ajang hiburan, tetapi juga penggerak roda ekonomi warga desa.
Acara yang digelar pada Minggu (15/6/2025) ini mampu menyedot ratusan peserta dari berbagai daerah, seperti Jember dan Situbondo. Mereka berbondong-bondong datang sejak pagi ke kolam pemancingan milik BUMDes setempat, membawa joran dan semangat kompetisi demi memperebutkan hadiah utama, satu unit sepeda motor Yamaha Vixion.
“Kami ingin BUMDes Kasemek ini menjadi pusat ekonomi produktif berbasis potensi lokal. Event seperti ini bukan hanya soal hobi, tapi juga menggerakkan ekonomi desa,” ujar Hasan Saiful Bari, Sekretaris Desa Kasemek.
Ia menyebutkan, kegiatan lomba mancing bukan kali pertama dilakukan. Bahkan, BUMDes Kasemek telah beberapa kali menggelar event serupa dengan skala lebih besar. Dalam event sebelumnya, pendaftaran bisa mencapai Rp 500 ribu per peserta dengan total hadiah Rp 25 juta.
Pada lomba kali ini, BUMDes menebar 3 kuintal lele dumbo jenis Sangkuriang ke kolam. Para peserta diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 250 ribu untuk ikut serta dalam dua sesi perlombaan. Sesi kedua menjadi paling ditunggu karena memperebutkan hadiah utama.
Tak hanya peserta, aktivitas ekonomi juga bergerak dari sektor informal. Penjual umpan dan perlengkapan mancing turut meraup untung. Salah satu penjual, pria paruh baya yang setia menunggu di gerbang masuk, melayani pembeli umpan dari cacing hingga daging ayam seharga Rp 5.000–20.000.
Bagi warga, event ini juga membawa harapan baru. Ulum, seorang pedagang sapi asal Grujugan, bahkan rela libur berdagang demi mengikuti lomba.
“Kalau beruntung bisa bawa pulang motor. Minimal bisa dapat ikan lele besar,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Ipunk berharap ke depan BUMDes bisa mandiri dalam penyediaan ikan lomba.
“Selama ini kami beli dari luar daerah. Kalau kami sudah punya kolam pembesaran sendiri, bahkan bisa pasok kebutuhan lomba daerah lain,” harapnya.
Dengan antusiasme tinggi peserta dari luar daerah, lomba ini bukan hanya ajang kompetisi. Tapi juga memperkuat posisi BUMDes Kasemek sebagai penggerak ekonomi lokal dan potensi wisata minat khusus berbasis desa.
What's Your Reaction?






