Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Pemuda Tanah Datar Patungan Tambal Lubang: Sindiran Telak untuk Bupati

Aksi pemuda dan tokoh Nagari Tambangan, Tanah Datar, patungan menambal jalan rusak dengan dana pribadi viral di media sosial. Langkah ini menjadi sindiran keras terhadap lambannya Pemkab dan DPRD Tanah Datar memperhatikan infrastruktur dasar.

Sep 18, 2025 - 05:41
 0
Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Pemuda Tanah Datar Patungan Tambal Lubang: Sindiran Telak untuk Bupati
Warga Nagari Tambangan, Tanah Datar, bergotong royong menambal jalan rusak dengan dana patungan sebagai sindiran terhadap lambannya Pemkab memperbaiki infrastruktur.

TANAH DATAR – Aksi tidak biasa dilakukan pemuda dan tokoh Nagari Tambangan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar. Dengan dana seadanya, mereka rela patungan membeli material untuk menambal jalan kabupaten yang sudah lama rusak parah.

Langkah spontan itu terungkap setelah akun media sosial bernama Ujang Maya mengunggah video kegiatan tersebut di media sosial.

Tak butuh waktu lama, unggahan itu menuai ribuan reaksi, komentar, dan tagar bernada kritik pedas terhadap pemerintah daerah.

Mayoritas warganet menuding lambannya Pemkab Tanah Datar, khususnya Bupati Eka Putra SE, MM, serta anggota DPRD. Mereka dianggap hanya sibuk bergerak menjelang pemilihan umum, sementara kebutuhan nyata masyarakat dibiarkan terbengkalai.

Ironisnya, aksi tambal jalan itu dilakukan tanpa meminta bantuan wali nagari, apalagi anggota DPRD setempat. Semua dikerjakan murni karena kepedulian warga, mengingat jalan rusak tersebut sudah berkali-kali menelan korban kecelakaan.

“Kalau menunggu pemerintah, entah kapan diperbaiki. Kami bergerak sendiri demi keselamatan orang banyak,” ujar salah seorang pemuda dalam video yang diunggah ke media sosial.

Aksi gotong royong itu makin viral setelah Ujang Maya menulis sindiran terbuka kepada pemerintah kabupaten.

 “Pak Bupati, jalan kabupaten hampir di setiap kecamatan rusak parah. Jangan tunggu mendekati Pemilu baru diperbaiki. Masyarakat butuh perhatian sekarang, bukan janji manis,” tulisnya.

Komentar warganet pun kian panas. Seorang pengguna menulis sarkasme: “Jangan harap sama bupati. Kalau jalan di Lintau, cepat diperbaiki. Begitulah, karena bupati gadang s*****.”

Kekecewaan publik juga terlihat dari perbandingan dengan masa kepemimpinan Bupati sebelumnya, M. Shadiq Pasadigoe. Saat itu, jalan kabupaten dinilai mulus dan pembangunan berjalan nyata.

“Sekarang? Memperbaiki saja lamban, seolah tak ada niat,” keluh seorang warga yang jalan sehari-hari harus melewati jalur rusak itu.

Bagi masyarakat Tambangan, gotong royong menambal jalan ini adalah simbol perlawanan sekaligus teriakan keras. Rakyat bisa bergerak sendiri, tapi sampai kapan pemerintah pura-pura tidak tahu?

---------------------

Penulis: Dioni

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow