Pelajar Situbondo Jadi Korban Pengeroyokan, Orang Tua Laporkan ke Polisi

Seorang siswa SMA di Situbondo diduga menjadi korban pengeroyokan oleh puluhan teman sekolahnya hingga alami luka dan trauma.

Oct 23, 2025 - 08:07
Oct 23, 2025 - 08:47
 0
Pelajar Situbondo Jadi Korban Pengeroyokan, Orang Tua Laporkan ke Polisi
Foto Ilustrasi

SITUBONDO– Seorang siswa kelas XII di salah satu SMA favorit di Kabupaten Situbondo, berinisial DV (18), warga Kecamatan Panji, mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh puluhan teman sekolahnya. Tindakan kekerasan itu disebut terjadi tanpa alasan yang jelas.

Korban DV mengaku tidak hanya dipukul dengan tangan kosong dan ditendang di bagian perut, tetapi juga sempat diancam akan dipukul menggunakan botol oleh salah seorang temannya.

Peristiwa tersebut terjadi pada 12 Oktober 2025 di beberapa lokasi berbeda. Kasus ini telah dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Situbondo oleh pihak keluarga korban.

“Saya terpaksa melaporkan kasus pengeroyokan ini ke Mapolres Situbondo. Anak saya mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh dan trauma. Sejak kejadian itu, dia tidak mau masuk sekolah,” ujar AS, orang tua korban DV, Rabu (22/10/2025).

AS menjelaskan, dugaan pengeroyokan itu bermula dari tuduhan bahwa anaknya mencuri vapor milik salah satu pelaku. Namun, tuduhan tersebut menurutnya tidak berdasar.

“Karena merasa tidak bersalah, anak saya menolak tuduhan itu. Tapi para pelaku justru main hakim sendiri dan melakukan pengeroyokan,” jelasnya.

Awalnya, pihak keluarga berharap para pelaku menunjukkan itikad baik untuk meminta maaf. Namun, karena tidak ada tanggapan, mereka memutuskan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

“Harapan saya, laporan ini bisa memberi efek jera agar kejadian serupa tidak terulang,” tambah AS.

Menanggapi laporan tersebut, Kanit Pidsus Satreskrim Polres Situbondo, Ipda Diekka Octaria, membenarkan adanya pengaduan terkait dugaan pengeroyokan pelajar SMA di Situbondo itu.

“Benar, kasus dugaan pengeroyokan sudah dilaporkan. Kami akan menindaklanjutinya dengan memanggil korban untuk klarifikasi pada Kamis besok,” kata Diekka.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Favorit Situbondo, Retno, saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, mengaku sudah memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut.

“Sudah ada yang datang dan saya sudah memberikan klarifikasi. Bisa tanya langsung ke wartawan yang datang itu,” tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Kasus ini menambah daftar kekerasan antarpelajar di daerah. Pihak kepolisian diminta segera menindaklanjuti laporan tersebut untuk memastikan proses hukum berjalan dan memberikan rasa aman bagi siswa di lingkungan sekolah.


Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow