Akademisi UNEJ Tengarai Pembangunan Perumahan di Bantaran Sungai Picu Banjir Jember

Dec 18, 2025 - 14:34
Dec 18, 2025 - 15:25
 0
Akademisi UNEJ Tengarai Pembangunan Perumahan di Bantaran Sungai Picu Banjir Jember
Salah satu rumah di Perumahan Villa Indah Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember yang berdekatan dengan bantaran sungai pascabanjir, Rabu (17/12/2025) sore.

KABAR RAKYAT, JEMBER - Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember Bambang Herry Purnomo menengarai Luapan air sungai yang merendami sejumlah pemukiman di Kabupaten Jember, pada Senin (15/12/25) disebabkan oleh penyempitan daya tampung sungai di wilayah perkotaan setempat.

Menurutnya debit air yang besar dari hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) akibat curah hujan tinggi tidak dapat ditampung secara maksimal pada DAS yang melintas di wilayah Kota Jember. Hal ini dipicu dampak sedimentasi dan penyempitan jalur DAS serta perubahan tutupan lahan di wilayah hulu.

“Debit air meningkat cepat karena aliran dari hulu, sementara kapasitas sungai di wilayah perkotaan sudah terbatas akibat sedimentasi dan penyempitan alur,” paparnya, Kamis (18/12/2025).

Berdasarkan pengamatannya, luapan air ke pemukiman warga terjadi pada Daerah Alirasan Sungai (DAS) Bedadung dan sejumlah anak sungai diantaranya Kali Jompo, Kali Rembangan, Kali Mayang, dan Kali Dinoyo.

Bambang melanjutkan penyempitan sungai di Jember juga diperburuk dengan pembangunan perumahan di dekat bantaran sungai.

"Padahal secara regulatif, kawasan DAS, terutama sempadan sungai, merupakan wilayah lindung yang seharusnya dijaga dari pembangunan permanen," tegasnya.

Baginya aturan yang sedimikian rupa bertujuan untuk mempertahankan resapan, menjaga luas aliran air, hingga pengendali banjir alami.

Sehingga untuk kedepannya Bambang menghimbau agar ada penertiban bangunan yang tidak sesuai regulasi di sempadan sungai.

"Penertiban, pembatasan, hingga pemberian sanksi terhadap pengembang yang melanggar aturan harus dijalankan secara konsisten," tegasnya.

Diberitakan Hingga Rabu (17/12/2025) pukul 17.00 WIB, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember tercatat 1.428 Kartu Keluarga (KK) terdampak banjir paska hujan deras diawal pekan ini.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow