Gus Fawait Gerakkan 1.200 Nakes ke Desa: Misi Menyelamatkan Ibu dan Bayi di Jember

Oct 21, 2025 - 15:55
Oct 22, 2025 - 07:27
 0
Gus Fawait Gerakkan 1.200 Nakes ke Desa: Misi Menyelamatkan Ibu dan Bayi di Jember
Bupati Jember Muhammad Fawait mengalungkan syal sebagai tanda diterjunkannya ratusan nakes ke desa untuk menargetkan tekan angka kematian ibu dan bayi di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin (20/10/2025).

KABAR RAKYAT, JEMBER - Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Jember tercatat sebagai yang tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2024.

Fakta ini mendorong Bupati Jember Muhammad Fawait mengambil langkah cepat dan menyeluruh dengan menggerakkan ribuan tenaga kesehatan (nakes) hingga ke pelosok desa.

“Ini bukan prestasi, ini masalah besar yang harus kita pecahkan bersama,” tegas Fawait saat meluncurkan program penerjunan tenaga kesehatan di Pendopo Wahyawibawagraha, Senin (20/10/2025).

Sebagai tahap awal, pemerintah daerah menerjunkan 205 tenaga kesehatan dalam program pilot project yang menjangkau tujuh kecamatan, yakni Silo, Jelbuk, Mangli, Andongsari, Ambulu, Tanggul, dan Jombang.

Setelah uji coba ini berjalan, program akan diperluas hingga mencakup 1.200 nakes di seluruh kelurahan dan desa di Jember.

Fawait menjelaskan, setiap tenaga kesehatan akan melakukan pendataan dan pendampingan terhadap seluruh ibu hamil di wilayah kerjanya.

Setelah data terkumpul, para ibu hamil akan diajak melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas untuk mengidentifikasi risiko kehamilan sejak dini.

“Ibu hamil berisiko tinggi tidak boleh dibiarkan sendirian. Tim nakes, bidan, dan kader Posyandu akan mendampingi hingga proses persalinan di fasilitas kesehatan,” terang Fawait.

Langkah ini tidak hanya menargetkan penurunan angka kematian ibu dan bayi, tetapi juga membangun sistem pengawasan dan pelayanan kesehatan yang lebih dekat dengan masyarakat desa.

Program tersebut menjadi bagian dari strategi besar Pemkab Jember dalam memperkuat layanan dasar di sektor kesehatan. Dengan pendekatan berbasis komunitas, pemerintah berharap tidak ada lagi kasus kematian ibu dan bayi yang luput dari perhatian.

“Harapannya, mulai tahun ini angka kematian ibu dan bayi bisa turun drastis. Jember harus jadi daerah yang aman bagi ibu hamil dan bayi yang lahir di sini,” ujar Fawait optimistis.(adr)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow