Krisis Energi Lokal Akibat Gangguan Distribusi BBM, Bondowoso Mulai Lumpuh?

Di SPBU Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan, antrean kendaraan roda empat mencapai lebih dari 50 meter dari pintu masuk, sementara pengendara roda dua memenuhi seluruh halaman pengisian bahan bakar tanpa ruang kosong.

Jul 28, 2025 - 12:15
Jul 28, 2025 - 13:50
 0
Krisis Energi Lokal Akibat Gangguan Distribusi BBM, Bondowoso Mulai Lumpuh?
Antrean warga di salah satu SPBU Bondowoso (istimewa)

BONDOWOSO– Kabupaten Bondowoso mengalami lonjakan antrean di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sejak Minggu (27/7/2025).

Ini dampak keterlambatan distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang diduga akibat kemacetan jalur alas baluran dan penutupan di jalur kumitir distribusi utama BBM.

Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan mengular hingga puluhan meter dari SPBU, bahkan meluber ke jalan raya.

Di SPBU Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan, antrean kendaraan roda empat mencapai lebih dari 50 meter dari pintu masuk, sementara pengendara roda dua memenuhi seluruh halaman pengisian bahan bakar tanpa ruang kosong.

“Saya terpaksa antre karena bensin di tangki tinggal sedikit. Buat balik ke rumah saja belum tentu cukup,” ujar Nurul Huda, salah satu pengendara roda dua.

Situasi serupa juga terjadi di SPBU Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso. Antrean kendaraan memanjang hingga sekitar 100 meter ke arah Indomaret di kawasan tersebut. Tidak hanya di SPBU, pedagang bensin eceran pun menjadi pelarian warga. Botol-botol bensin yang biasa bertahan satu hingga dua hari, kini ludes hanya dalam hitungan menit.

“Biasanya 15 botol itu habis satu sampai dua hari, tapi tadi pagi dalam beberapa menit langsung diborong oleh empat orang,” ungkap Winarsih, seorang pedagang bensin eceran.

Ketua DPC Hiswanamigas Area Besuki, Ikbal Wilda Fardana, membenarkan terjadinya keterlambatan distribusi BBM akibat penutupan jalur Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember. Kondisi ini menyebabkan kepadatan lalu lintas parah, terutama di jalur Kecamatan Suboh, Situbondo, hingga Ketapang, Banyuwangi.

“Truk-truk pengangkut BBM kami terjebak macet, sehingga pengambilan dan pengiriman BBM terganggu,” terang Ikbal, Senin (28/7/2025).

Sebagai respons terhadap krisis ini, pihak Hiswanamigas bersama Pertamina mengambil langkah akseleratif dengan menambah armada pengangkut dan mengalihkan jalur distribusi dari Terminal BBM Banyuwangi ke TBBM Surabaya dan Malang.

Meski demikian, belum diketahui pasti kapan distribusi akan normal kembali. Warga diimbau untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan (panic buying), agar pasokan terbatas tidak semakin tersendat.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow